Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mencapai Rp248.024 per kapita per bulan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 1,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun ada kenaikan, pertumbuhan ini terbilang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2023 yang mencapai 16,2 persen.
Jika dibandingkan dengan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp312.044, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini mencakup sekitar 79,5 persen dari total pengeluaran. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, maka porsi pengeluaran makanan dan minuman jadi adalah yang tertinggi. Pengeluaran lain meliputi kecantikan, perawatan, rokok dan tembakau, serta sabun mandi.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Nusa Tenggara Barat 1996 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Palopo mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019, terjadi penurunan signifikan sebesar 21,7 persen, kemudian melonjak tajam sebesar 35,3 persen pada tahun 2020. Setelah itu, terjadi naik sebesar 5,3 persen di tahun 2021, lalu kembali turun 10 persen pada tahun 2022, lalu kembali naik 16.2 persen di tahun 2023, kemudian naik sedikit 1.9 persen di tahun 2024. Pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2024, setelah itu diikuti oleh tahun 2023, dan 2021.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan, Kota Palopo menduduki peringkat ke-2 untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi pada tahun 2024, di bawah Kota Makassar yang berada di peringkat pertama. Secara nasional, Kota Palopo berada di peringkat ke-115. Data perbandingan ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi di Kota Palopo cukup tinggi dibandingkan wilayah lain di provinsi tersebut.
Di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan, Kota Makassar mencatatkan nilai pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tertinggi pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp256.128, dengan pertumbuhan 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Bantaeng mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 38.9 persen. Sementara Kota Parepare justru mengalami penurunan pengeluaran turun 16.7 persen. Kabupaten Pinrang berada di urutan selanjutnya dengan nilai Rp231.885 dan pertumbuhan 16.5 persen, disusul oleh Kabupaten Sidenreng Rappang dengan nilai Rp231.035 dan pertumbuhan 23.4 persen.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Kota Makassar
Kota Makassar mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.012.020 pada tahun 2024, naik 8,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Makassar menduduki peringkat pertama di Sulawesi Selatan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Makassar mencapai Rp1.803.702, yang juga tertinggi di provinsi tersebut, dengan pertumbuhan 7,5 persen. Pengeluaran untuk makanan di Makassar mencapai Rp791.682, menempatkannya di urutan pertama, dengan pertumbuhan 5,7 persen.
Kota Parepare
Kota Parepare mencatat pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp914.616 pada tahun 2024, meningkat 28,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Parepare menduduki peringkat kedua di Sulawesi Selatan untuk kategori ini. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Parepare mencapai Rp1.535.908, menempatkannya di urutan kedua, dengan pertumbuhan 18 persen. Pengeluaran untuk makanan di Parepare mencapai Rp621.292, menempatkannya di urutan ke-10, dengan pertumbuhan 5,2 persen.
Kabupaten Luwu Timur
Kabupaten Luwu Timur mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp701.298 pada tahun 2024, naik 2,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Luwu Timur menduduki peringkat ketiga di Sulawesi Selatan untuk kategori ini. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Luwu Timur mencapai Rp1.379.043, menempatkannya di urutan keenam, dengan pertumbuhan 6,6 persen. Pengeluaran untuk makanan di Luwu Timur mencapai Rp677.746, menempatkannya di urutan ketujuh, dengan pertumbuhan 11,5 persen.
Kabupaten Sidenreng Rappang
Kabupaten Sidenreng Rappang mencatat pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp699.112 pada tahun 2024, meningkat 29,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sidenreng Rappang menduduki peringkat keempat di Sulawesi Selatan untuk kategori ini. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Sidenreng Rappang mencapai Rp1.423.968, menempatkannya di urutan ketiga, dengan pertumbuhan 28,6 persen. Pengeluaran untuk makanan di Sidenreng Rappang mencapai Rp724.856, menempatkannya di urutan keempat, dengan pertumbuhan 28 persen.