Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, mencapai Rp29.198 per kapita per bulan pada 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini menunjukkan sedikit penurunan sebesar 5,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp30.826.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kabupaten Lahat yang mencapai Rp1.312.608 per kapita per bulan, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 2,2%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan masing-masing sebesar Rp753.848 dan Rp558.761 per kapita per bulan, proporsi pengeluaran untuk kecantikan tergolong kecil.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Jawa Barat Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Lahat cenderung fluktuatif dalam tujuh tahun terakhir. Sempat mengalami kenaikan signifikan sebesar 22% pada 2019 dan 34,5% pada 2023, namun juga mengalami penurunan seperti pada 2020 dan 2021. Meskipun demikian, pengeluaran 2024 masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran lima tahun terakhir (2018-2022) yang sebesar Rp22.344.
Pengeluaran masyarakat Kabupaten Lahat secara umum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Data BPS mencatat, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.312.608 pada 2024, tumbuh 17,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat.
Dalam skala provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Lahat berada di urutan ke-9 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan pada 2024. Kota Palembang menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp44.917, disusul Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Banyuasin. Secara nasional, Kabupaten Lahat berada di peringkat 309.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Berdasarkan data BPS, beberapa kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan mencatatkan nilai pengeluaran kecantikan yang berbeda. Kota Palembang, sebagai peringkat pertama, mencatat pengeluaran Rp44.917 dengan penurunan 8,3%. Kabupaten Muara Enim mencatat Rp33.814 dengan pertumbuhan 20,4%, sementara Kabupaten Banyuasin mencatat Rp33.431 dengan pertumbuhan 26,9%. Kota Prabumulih mencatat Rp32.337 dengan pertumbuhan 23,8%. Kabupaten Ogan Ilir mencatat Rp31.560 dengan pertumbuhan tertinggi yaitu 60,3%.
Kota Palembang
Kota Palembang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp861.308 pada 2024, meningkat 10,5% dari tahun sebelumnya. Hal ini menempatkan Kota Palembang di peringkat pertama se-Sumatera Selatan. Pertumbuhan ini mengindikasikan peningkatan konsumsi barang dan jasa di luar kebutuhan pokok di ibu kota provinsi tersebut. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp815.005, tumbuh 11,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp629.974 pada 2024, naik signifikan sebesar 23,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Musi Banyuasin pada urutan kedua di Sumatera Selatan dalam kategori ini. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp772.408, meningkat 25,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Prabumulih
Kota Prabumulih menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp626.343 pada 2024, meningkat 7,5% dari tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Prabumulih berada di peringkat ketiga se-Sumatera Selatan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp588.295, tumbuh 12,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp576.717 pada 2024, naik tajam sebesar 29% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menempatkan Muara Enim di urutan keempat dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sumatera Selatan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp692.039, tumbuh 23,4% dibandingkan tahun sebelumnya.