Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, mencapai Rp77.267 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Nilai ini mengalami penurunan sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka ini menempatkan Kabupaten Buton Tengah pada peringkat ke-14 di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara dan peringkat ke-472 secara nasional.
(Baca: Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Perempuan di Kalimantan Tengah | 2024)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp1.069.00, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 7,2%. Sementara itu, dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp95.286, proporsi pengeluaran untuk rokok dan tembakau lebih rendah.
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Buton Tengah cenderung fluktuatif. Sempat mengalami penurunan signifikan sebesar 34,6% pada tahun 2020, kemudian naik tajam sebesar 105,3% pada tahun 2022. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2023 sebesar Rp89.857 per kapita per bulan.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Buton Tengah memiliki pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang lebih rendah. Misalnya, Kabupaten Konawe Utara mencatat pengeluaran sebesar Rp184.041 dengan pertumbuhan 6.2%. Kabupaten Kepulauan Konawe mencatatkan Rp160.200 dengan pertumbuhan 8.2%. Kabupaten Bombana mencatatkan Rp146.853 dengan pertumbuhan -0.1%. Kabupaten Konawe mencatatkan Rp140.726 dengan pertumbuhan 10.6%, dan Kabupaten Kolaka Utara mencatatkan Rp139.746 dengan pertumbuhan 16.6%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi di Kab. Purwakarta 2018 - 2024)
Kota Kendari
Kota Kendari mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.013.733 pada tahun 2024, meningkat 1.1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.002.920,14. Peningkatan ini menempatkan Kota Kendari pada peringkat pertama se-Sulawesi Tenggara dalam hal pengeluaran bukan makanan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Kendari cenderung lebih banyak mengalokasikan dana untuk kebutuhan selain makanan dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di provinsi tersebut.
Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Konawe Utara mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, yaitu sebesar 31.5% dari Rp655.552,03 menjadi Rp861.907. Pertumbuhan tertinggi ini menempatkan Konawe Utara pada peringkat kedua se-Sulawesi Tenggara. Meskipun demikian, pengeluaran untuk makanan tetap dominan dengan rata-rata Rp812.097 per kapita sebulan pada tahun 2024.
Kabupaten Kolaka Utara
Kabupaten Kolaka Utara mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp739.715 pada tahun 2024. Angka ini naik 9.4% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp675.995,62. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pengeluaran bukan makanan yang mencapai 22.1%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kolaka Utara cenderung lebih memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan makanan dibandingkan kebutuhan lainnya.
Kota Bau Bau
Kota Bau Bau menunjukkan pertumbuhan stabil dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan. Rata-rata pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp496.616, naik tipis 1.5% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran bukan makanan tumbuh sebesar 6.1%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.232.135, menempatkan Kota Bau Bau pada peringkat keenam tertinggi di Sulawesi Tenggara.