Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Madiun pada tahun 2024 sebesar Rp52.653 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 0.1%.
Secara proporsi, pengeluaran untuk sabun mandi ini relatif kecil dibandingkan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp185.047. Pengeluaran untuk sabun mandi juga lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp30.001) dan perawatan (Rp34.123), namun jauh lebih kecil dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp182.366) serta rokok dan tembakau (Rp112.638).
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Tenggara Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Madiun mengalami fluktuasi. Sempat mengalami penurunan turun 3% pada tahun 2019, kemudian naik 6.6% pada tahun 2020, lalu kembali turun 3.3% pada tahun 2021. Setelah itu, terjadi kenaikan signifikan sebesar 14% pada tahun 2023 dan sedikit pada 2024. Dibandingkan pengeluaran tertinggi tahun 2023, tahun 2024 mengalami sedikit kenaikan.
Pada tahun 2024, Kabupaten Madiun berada di urutan ke-22 dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi di antara kabupaten/kota se-Jawa Timur dan menduduki peringkat ke-349 secara nasional. Posisi ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Madiun masih tergolong rendah dibandingkan daerah lain di Jawa Timur dan Indonesia.
Beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur dengan pengeluaran untuk sabun mandi lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Madiun antara lain Kota Surabaya (Rp103.566), Kabupaten Sidoarjo (Rp93.493), Kota Malang (Rp83.157), Kota Madiun (Rp79.905), dan Kabupaten Sumenep (Rp78.383). Pertumbuhan pengeluaran sabun mandi tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya ada di Kabupaten Ngawi (36.8%).
Data BPS juga mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Madiun sebesar Rp538.112 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan 22.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menempatkan Kabupaten Madiun pada peringkat ke-22 se-Jawa Timur.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Tonga 2015 - 2024)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Madiun adalah Rp1.099.133 pada tahun 2024. Terjadi stagnasi karena tidak ada pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi Kabupaten Madiun berada pada urutan ke-27 se-Jawa Timur.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Madiun pada tahun 2024 adalah Rp596.262. Pertumbuhan pengeluaran ini sebesar 22% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Madiun menempati urutan ke-26 di Jawa Timur.
Kota Surabaya
Kota Surabaya mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2024, mencapai Rp1.541.006. Angka ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 34% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menempatkan Surabaya pada peringkat pertama se-Jawa Timur. Pengeluaran untuk makanan menunjukkan angka Rp1.061.445 atau mengalami kenaikan sekitar 29.6%.
Kota Malang
Kota Malang menunjukkan angka pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.216.228 pada tahun 2024. Tumbuh 4.5% dari tahun lalu, Kota Malang menduduki peringkat kedua di Jawa Timur untuk kategori ini. Sedangkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di kota ini adalah Rp738.690. Terjadi sedikit pertumbuhan, 3.3%, dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Madiun
Kota Madiun mencatat pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.192.091 pada tahun 2024. Terjadi kenaikan 15.3% dibandingkan tahun sebelumnya, dan Kota Madiun menempati peringkat ketiga di Jawa Timur. Sementara pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp851.602 yang juga mengalami peningkatan sebesar 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo memiliki pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.077.404 pada tahun 2024. Mengalami peningkatan sebesar 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya, Sidoarjo berada di peringkat keempat di Jawa Timur. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami pertumbuhan, mencapai Rp881.851 atau mengalami peningkatan sebesar 16%.