Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah nasional pada 2024.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai produk domestik regional bruto (PDRB) harga konstan Babel pada 2024 adalah Rp60,8 triliun, hanya tumbuh 0,77% dari tahun sebelumnya.
Pada 2024 ada beberapa sektor usaha di Babel yang mengalami kontraksi sehingga membebani pertumbuhan ekonomi provinsi. Rinciannya adalah sektor pertambangan dan penggalian turun 4%, industri pengolahan turun 3,93%, konstruksi turun 0,57%, kemudian perdagangan besar dan eceran turun 0,34%.
Provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah berikutnya adalah Riau, yang nilai PDRB harga konstannya pada 2024 tumbuh 3,52%, diikuti Nusa Tenggara Timur 3,73%, Gorontalo 4,13%, Sumatera Barat 4,36%, dan Kalimantan Tengah 4,46%.
Setelahnya ada Jambi yang tumbuh 4,51%, Kalimantan Utara 4,57%, serta Lampung dan Bengkulu masing-masing tumbuh 4,57% dan 4,62%.
Sepuluh provinsi ini memiliki pertumbuhan lebih rendah dari laju pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,03% pada 2024.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat pada 2024)
Berikut daftar lengkap pertumbuhan ekonomi provinsi Indonesia pada 2024, diurutkan dari yang terendah:
- Kep Bangka Belitung: 0,77%
- Riau: 3,52%
- Nusa Tenggara Timur: 3,73%
- Gorontalo: 4,13%
- Sumatera Barat: 4,36%
- Kalimantan Tengah: 4,46%
- Jambi: 4,51%
- Kalimantan Utara: 4,57%
- Lampung: 4,57%
- Bengkulu: 4,62%
- Aceh: 4,66%
- Sulawesi Barat: 4,76%
- Banten: 4,79%
- Kalimantan Barat: 4,90%
- DK Jakarta: 4,90%
- Jawa Timur: 4,93%
- Jawa Tengah: 4,95%
- Jawa Barat: 4,95%
- Kep Riau :5,02%
- Sulawesi Selatan: 5,02%
- DI Yogyakarta: 5,03%
- Sumatera Selatan: 5,03%
- Sumatera Utara : 5,03%
- Kalimantan Selatan : 5,05%
- Nusa Tenggara Barat: 5,30%
- Maluku: 5,34%
- Sulawesi Utara: 5,39%
- Sulawesi Tenggara: 5,40%
- Bali: 5,48%
- Kalimantan Timur: 6,17%
- Sulawesi Tengah: 9,89%
- Maluku Utara: 13,73%
Sementara 6 provinsi di Tanah Papua, yakni Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan belum ada data pembanding tahun sebelumnya dampak terjadinya pemekaran wilayah.
(Baca: 10 Provinsi dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi 2024, Maluku Utara Memimpin)