Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Kebumen pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 25.040 per kapita per bulan. Angka ini mengalami sedikit penurunan sebesar 4,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Kebumen cenderung fluktuatif. Sempat mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2019 sebesar 33 persen, namun kemudian mengalami penurunan sebesar 12.1 persen pada tahun 2020. Pada tahun 2021 dan 2022 kembali mencatatkan pertumbuhan positif, sebelum akhirnya mengalami sedikit penurunan dalam dua tahun terakhir.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sumatera Utara 2015 - 2024)
Besaran pengeluaran masyarakat Kebumen untuk kecantikan ini relatif kecil jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan yang mencapai Rp 1.060.551. Pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 2.36 persen dari total pengeluaran masyarakat. Angka ini juga lebih kecil dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp 185.308 per kapita per bulan pada tahun sebelumnya.
Dalam skala Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kebumen berada di peringkat 30 dari 35 kabupaten/kota dalam hal pengeluaran untuk kecantikan. Sementara dalam skala nasional, Kabupaten Kebumen berada di peringkat 385. Kota Salatiga menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah dengan pengeluaran untuk kecantikan tertinggi, yaitu sebesar Rp 75.091 per kapita per bulan.
Jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Kebumen masih tergolong rendah. Misalnya, Kota Salatiga mencatatkan pengeluaran sebesar Rp 75.091 dengan penurunan 13.5 persen, Kota Semarang sebesar Rp 74.653 dengan pertumbuhan 36.8 persen, dan Kabupaten Kudus sebesar Rp 47.643 dengan pertumbuhan 16.6 persen. Kabupaten Karanganyar mencatatkan pertumbuhan tertinggi 41 persen, dengan pengeluaran untuk kecantikan sebesar Rp 39.222.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp 1.322.997 pada tahun 2024, meningkat 12.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Kota Salatiga mencatatkan pengeluaran Rp 1.315.195, dengan penurunan 14.4 persen. Kota Semarang menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran bukan makanan di Jawa Tengah, sementara Kota Salatiga berada di urutan kedua.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan di Kab. Lombok Timur 2018 - 2024)
Kota Semarang
Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp 2.237.782 pada tahun 2024, pertumbuhan 14.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Kota Semarang menempati peringkat pertama dalam hal pengeluaran total di Jawa Tengah. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp 914.785.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menduduki peringkat kedua dengan pengeluaran total sebesar Rp 2.126.512, walau ada penurunan sebesar 10.9 persen. Pengeluaran untuk makanan di kota ini tercatat sebesar Rp 811.317. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya pergeseran pola konsumsi di Kota Salatiga.
Kota Magelang
Kota Magelang berada di urutan keempat dengan total pengeluaran Rp 1.670.216, stabil dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan di Kota Magelang lebih besar dari non makanan, yaitu Rp 689.220, sedangkan untuk non makanan sebesar Rp 980.996 yang juga menempati urutan ketiga tertinggi di Jawa Tengah.
Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten berada di urutan kedelapan dengan total pengeluaran Rp 1.472.398, naik 12.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan masing-masing tercatat sebesar Rp 611.156 dan Rp 861.242 yang merupakan pertumbuhan tertinggi di Jawa Tengah.