Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Lombok Timur pada 2024 tercatat sebesar Rp 23.991 per kapita per bulan, sedikit menurun sebesar 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Meskipun terjadi penurunan, angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Lombok Timur masih memberikan perhatian pada perawatan diri dan kecantikan.
Dibandingkan dengan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 182.503, pengeluaran untuk kecantikan hanya mencakup sekitar 13,14%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi sebesar Rp 225.294, pengeluaran untuk kecantikan mencapai sekitar 10,65%. Proporsi ini mengindikasikan bahwa alokasi dana untuk kecantikan masih relatif kecil dibandingkan kebutuhan pokok dan konsumsi makanan jadi.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Toli Toli | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Lombok Timur menunjukkan fluktuasi selama periode 2018-2024. Sempat mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 33,7% pada 2019 dan 18,8% pada 2021, namun juga mengalami penurunan tajam sebesar 19,1% pada 2022. Meskipun demikian, angka pengeluaran tertinggi tercatat pada 2023 sebesar Rp 24.692, sebelum kemudian sedikit menurun pada 2024.
Pengeluaran masyarakat secara keseluruhan di Lombok Timur, yang tercermin dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, menunjukkan perkembangan yang menarik. Pada 2024, angka ini mencapai Rp 1.234.845, yang menunjukkan penurunan sebesar 10,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi atau kondisi ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Dalam skala regional, Kabupaten Lombok Timur menempati peringkat ke-7 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan di antara kabupaten/kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Lombok Timur untuk produk dan layanan kecantikan masih berada di bawah beberapa wilayah lain seperti Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Bima. Secara nasional, Lombok Timur berada di peringkat 397.
Berdasarkan data BPS, persentase konsumsi bukan makanan di Kabupaten Lombok Timur menempati urutan ke-7 di antara kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Lombok Timur pada 2024 adalah Rp 462.008, tumbuh 8,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023), pengeluaran untuk kecantikan di Lombok Timur pada 2024 mengalami sedikit penurunan. Namun, jika dibandingkan dengan kondisi lima tahun terakhir (2019-2023), tren pengeluaran masyarakat secara umum menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, meskipun pada 2024 mengalami sedikit kontraksi.
Kenaikan pengeluaran tertinggi untuk kecantikan di Lombok Timur terjadi pada tahun 2019, dengan pertumbuhan mencapai 33,7%. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada tahun 2022, dengan kontraksi sebesar 19,1%. Anomali ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan preferensi konsumen, kondisi ekonomi, atau faktor eksternal lainnya.
(Baca: Update 2024: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Indragiri Hilir Rp.138,69 Juta)
Kota Mataram
Pada 2024, Kota Mataram mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan tertinggi di provinsi Nusa Tenggara Barat, yakni Rp 70.847. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 6,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Mataram semakin peduli terhadap penampilan dan perawatan diri. Peringkat kota ini tetap stabil di urutan pertama di antara kabupaten/kota se-provinsi dalam hal pengeluaran kecantikan.
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Sumbawa Barat mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam pengeluaran untuk kecantikan di provinsi Nusa Tenggara Barat, yakni 37,2%. Pada 2024, pengeluaran untuk kecantikan di kabupaten ini mencapai Rp 49.746. Pertumbuhan signifikan ini mendorong Sumbawa Barat naik ke peringkat kedua di antara kabupaten/kota se-provinsi. Angka ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya perawatan diri dan kecantikan semakin meningkat di kalangan masyarakat Sumbawa Barat.
Kota Bima
Kota Bima menunjukkan pertumbuhan yang moderat dalam pengeluaran untuk kecantikan, yakni 9%. Pada 2024, pengeluaran untuk kecantikan di kota ini mencapai Rp 43.882. Pertumbuhan ini membantu Kota Bima mempertahankan posisinya di peringkat ketiga di antara kabupaten/kota se-provinsi. Hal ini menunjukkan bahwa pasar produk dan layanan kecantikan di Kota Bima terus berkembang secara stabil.
Kabupaten Sumbawa
Kabupaten Sumbawa mengalami penurunan signifikan dalam pengeluaran untuk kecantikan, yakni -33,1%. Pada 2024, pengeluaran untuk kecantikan di kabupaten ini mencapai Rp 27.964. Penurunan ini menyebabkan Sumbawa turun ke peringkat kelima di antara kabupaten/kota se-provinsi. Penurunan ini bisa disebabkan oleh perubahan prioritas konsumen atau faktor ekonomi lainnya.
Kabupaten Lombok Barat
Kabupaten Lombok Barat mencatat pertumbuhan pengeluaran kecantikan yang cukup tinggi, yakni 38,7%. Pengeluaran untuk kecantikan di kabupaten ini mencapai Rp 35.549 pada 2024. Data ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan produk dan layanan kecantikan meningkat. Kabupaten ini berada di urutan keempat di antara kabupaten/kota se-provinsi.
Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Bukan Makanan
Kota Mataram menduduki peringkat teratas dengan pengeluaran Rp 985.712, melonjak 16,8% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, Kabupaten Lombok Timur berada di posisi ke-7 dengan pengeluaran Rp 462.008, naik 8,3%. Kabupaten Sumbawa Barat mengalami pertumbuhan signifikan, naik 23,3% menjadi Rp 859.991. Kabupaten Lombok Barat justru mengalami penurunan 13,8% menjadi Rp 487.064.
Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan dan Bukan Makanan
Kota Mataram mencatatkan pengeluaran Rp 1.869.381, turun 10,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Lombok Timur mencatatkan pengeluaran Rp 1.234.845, juga turun 10,3%. Kabupaten Sumbawa Barat mengalami kenaikan 6,1% menjadi Rp 1.829.378. Kabupaten Lombok Barat mengalami sedikit penurunan 2,5% menjadi Rp 1.187.264.
Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk Makanan
Kabupaten Sumbawa Barat memimpin dengan pengeluaran Rp 969.386, naik 10,7% dari tahun sebelumnya. Kota Mataram berada di urutan kedua dengan Rp 883.669, naik 11%. Kabupaten Lombok Timur mencatatkan pengeluaran Rp 772.837, naik 7,2%. Kabupaten Lombok Barat dengan pengeluaran Rp 700.200, naik 15,2% menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik.