Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Toli Toli, Sulawesi Tengah, menunjukkan angka Rp54.456 per kapita per bulan pada tahun 2024, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Angka ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 38,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini kontras dengan penurunan 9,6% yang terjadi pada tahun 2023, menunjukkan adanya perubahan preferensi atau prioritas konsumsi masyarakat Kabupaten Toli Toli. Pengeluaran ini menempatkan Kabupaten Toli Toli pada peringkat ke-8 di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah dan peringkat ke-251 secara nasional.
(Baca: 77,4% Penduduk di Kabupaten Banggai Beragama Islam)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp185.229, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya mencakup sekitar 29,4%. Namun, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan secara keseluruhan yang mencapai Rp33.208, maka alokasi untuk perawatan kulit ini cukup besar. Pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp127.617 per kapita per bulan, dan rokok serta tembakau mencapai Rp101.569, menunjukkan bahwa alokasi untuk kebutuhan dasar dan kesenangan masih lebih besar daripada perawatan kulit.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Toli Toli fluktuatif. Tahun 2018 mencatat angka tertinggi sebesar Rp60.287, kemudian mengalami penurunan drastis pada tahun 2019 menjadi Rp32.416. Setelah itu, terjadi kenaikan bertahap hingga tahun 2021, diikuti sedikit penurunan pada tahun 2022 dan 2023, sebelum akhirnya melonjak pada tahun 2024. Pengeluaran rata-rata untuk perawatan kulit selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp45.831,33. Dibandingkan rata-ratanya, pengeluaran tahun 2024 lebih baik.
Di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Tengah, Kabupaten Morowali mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit pada tahun 2024, yaitu Rp139.819, meskipun mengalami penurunan sebesar 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Morowali Utara mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 63,3% dengan pengeluaran mencapai Rp111.935. Kota Palu mencatatkan pengeluaran Rp75.857 dengan penurunan 14,3%. Kabupaten Banggai mencatatkan pengeluaran Rp65.767 dengan pertumbuhan 38.9%, dan Kabupaten Buol mencatatkan pengeluaran Rp63.057 dengan pertumbuhan 54.9%.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Morowali mencapai Rp1.028.923 pada tahun 2024, naik signifikan sebesar 50,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Morowali menempati peringkat pertama di Sulawesi Tengah dalam kategori ini. Tingginya pengeluaran bukan makanan di Kabupaten Morowali menunjukkan tingkat konsumsi yang tinggi untuk barang dan jasa selain makanan.
(Baca: Update 2024: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Indragiri Hilir Rp.138,69 Juta)
Kota Palu
Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Palu mencapai Rp1.668.616 pada tahun 2024, sedikit turun 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun turun, Kota Palu tetap berada di peringkat kedua tertinggi di Sulawesi Tengah. Angka ini menggambarkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Kota Palu masih cukup tinggi, didorong oleh sektor ekonomi yang lebih beragam dibandingkan daerah lain di provinsi tersebut. Besarnya pengeluaran per kapita untuk makanan adalah Rp707.941.
Kabupaten Morowali Utara
Kabupaten Morowali Utara mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, yaitu sebesar 32,6%, mencapai Rp872.138 pada tahun 2024. Peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pengeluaran non-makanan sebesar 8.3% yang mencapai Rp698.860, data ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Kondisi ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan di daerah ini mengalami peningkatan yang signifikan.