Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Demak pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp209.471 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran ini menempatkan Kabupaten Demak pada peringkat ke-21 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan data BPS, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Demak berada di bawah rata-rata jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp641.474, sedangkan untuk bukan makanan mencapai Rp569.521. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengeluaran masyarakat Demak masih dialokasikan untuk kebutuhan dasar seperti makanan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Utara 2015 - 2024)
Pertumbuhan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Demak menunjukkan perkembangan yang fluktuatif selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019, terjadi pertumbuhan signifikan sebesar 31.6%, namun sempat mengalami penurunan sebesar 8.2% pada tahun 2020. Meskipun sempat naik 32.2% pada tahun 2022, kemudian turun lagi sebesar 18.6% pada tahun 2023.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten Demak berada di peringkat tengah dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Kota Salatiga menempati peringkat tertinggi dengan pengeluaran mencapai Rp487.824 per kapita per bulan, diikuti oleh Kota Magelang dan Kota Semarang. Kabupaten Demak berada di atas Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa.
Bila dibandingkan dengan Kota Salatiga, pertumbuhan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa 16.7% dan menempati peringkat 1 se-provinsi, Kota Magelang dengan pertumbuhan 23% dan menduduki peringkat 2, Kota Semarang tumbuh 13% dengan peringkat 3, Kota Surakarta mengalami penurunan -13.4% berada pada peringkat 4, dan Kota Tegal dengan pertumbuhan -15% berada pada urutan 5.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Papua 2018 - 2024)
Kota Semarang
Berdasarkan data BPS, Kota Semarang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan tertinggi di Jawa Tengah, yaitu sebesar Rp1.322.997 pada tahun 2024, setelah tahun sebelumnya Rp1.175.466. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Kota Semarang mencapai 12.6%. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp914.785. Total pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan adalah Rp2.237.782, menempatkan Kota Semarang pada peringkat pertama di Jawa Tengah.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menunjukkan performa ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.315.195 pada tahun 2024, meski mengalami penurunan -14.4% dari tahun sebelumnya Rp1.536.477. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Salatiga mencapai Rp811.317. Total pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.126.512. Kota Salatiga menempati peringkat kedua dalam total pengeluaran di Jawa Tengah.
Kota Magelang
Kota Magelang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp980.996 pada tahun 2024, tumbuh 1.8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp963.451. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp689.220. Total pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan di Kota Magelang mencapai Rp1.670.216, menempatkannya di urutan keempat di Jawa Tengah.
Kota Surakarta
Kota Surakarta memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp942.391 pada tahun 2024, turun 3.7% dari tahun sebelumnya Rp978.669. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp759.788. Total pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan adalah Rp1.702.178. Kota Surakarta menduduki peringkat ketiga dalam total pengeluaran di Jawa Tengah.