Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Kotamobagu mencapai Rp 217.796 per kapita per bulan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 15.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadi sinyal positif bagi sektor industri makanan dan minuman di wilayah tersebut.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kota Kotamobagu untuk berbagai kebutuhan, alokasi untuk makanan dan minuman jadi ini merupakan bagian yang cukup signifikan. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp 266.833. Artinya, sekitar 81.6% dari total pengeluaran dialokasikan untuk makanan dan minuman jadi. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 789.594, dan non makanan mencapai Rp 907.150 untuk Kota Manado.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Sukoharjo | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Kotamobagu mengalami fluktuasi. Setelah mengalami kenaikan signifikan sebesar 41.4% pada tahun 2019, terjadi penurunan turun 9.1% pada tahun 2020. Selanjutnya, tahun 2021 menunjukkan pertumbuhan sebesar 6.2%, namun kembali menurun -16.9% pada tahun 2022. Tahun 2023 sempat tumbuh sedikit 1.3%, sebelum akhirnya melonjak signifikan sebesar 15.7% pada tahun 2024.
Dalam skala regional, Kota Kotamobagu menempati peringkat 5 untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Utara pada tahun 2024. Peringkat ini berada di bawah Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kota Bitung, dan Kota Tomohon. Sementara itu, secara nasional, Kota Kotamobagu berada di peringkat 178.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Utara, Kota Manado mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp 258.979. Kabupaten Minahasa berada di urutan kedua dengan Rp 258.788, diikuti Kota Bitung dengan Rp 245.785. Pertumbuhan pengeluaran tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya terjadi di Kabupaten Minahasa, yaitu sebesar 12.2%. Sementara itu, Kota Manado mengalami penurunan pertumbuhan turun 0.5%. Kota Tomohon sendiri berada di peringkat 4 dengan nilai pengeluaran Rp 233.962, dan pertumbuhan 4.5%.
#### Kota ManadoKota Manado menunjukkan dinamika menarik dalam pengeluaran bukan makanan, dengan pertumbuhan sebesar 15.5% dari Rp 785.585,71 menjadi Rp 907.150. Meskipun demikian, Kota Manado harus puas berada di peringkat kedua dalam total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp 1.696.743, setelah mengalami penurunan -6.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi ini menempatkannya di bawah Kota Tomohon.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Bombana | 2024)
#### Kota TomohonKota Tomohon mencatatkan pertumbuhan yang solid dalam pengeluaran untuk makanan, yaitu sebesar 9.7%, meningkat dari Rp 736.903,76 menjadi Rp 808.668. Hal ini berkontribusi pada posisi puncak Kota Tomohon dalam total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, dengan nilai mencapai Rp 1.705.768. Selain itu, pertumbuhan signifikan juga terlihat pada pengeluaran bukan makanan, dengan kenaikan sebesar 9% menjadi Rp 897.100, menempatkannya di peringkat kedua setelah Kota Manado.
#### Kabupaten MinahasaKabupaten Minahasa menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dalam berbagai sektor pengeluaran. Pengeluaran untuk makanan mengalami kenaikan sebesar 12.7%, dari Rp 721.321,27 menjadi Rp 812.769. Pertumbuhan signifikan juga terlihat pada pengeluaran bukan makanan, melonjak sebesar 34.5% menjadi Rp 773.439. Secara keseluruhan, total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Minahasa mencapai Rp 1.586.208, tumbuh 4.7% dibandingkan tahun sebelumnya.