Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Sukoharjo menunjukkan peningkatan signifikan pada 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran mencapai Rp242.766 per kapita per bulan. Angka ini tumbuh 16,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini melanjutkan tren fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Sempat mengalami penurunan 9,1% pada 2021, pengeluaran kembali naik signifikan pada 2022 sebesar 19,1%. Meski sempat sedikit turun 0,1% pada 2023, tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
(Baca: Harga Timah Turun Menjadi US$36.500 per Ton per Rabu, 08 Oktober 2025)
Secara keseluruhan, pengeluaran masyarakat Sukoharjo untuk makanan dan minuman jadi terus meningkat. Meskipun sempat terjadi penurunan di tahun tertentu, namun angka 2024 menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Ini mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi atau peningkatan daya beli masyarakat.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp300.378, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mencapai sekitar 80,8%. Angka ini cukup besar dan menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi memiliki kontribusi signifikan terhadap pengeluaran masyarakat.
Kabupaten Sukoharjo berada di peringkat 13 untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah. Sementara secara nasional, Sukoharjo berada di peringkat 122. Peringkat ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk kategori ini masih relatif rendah dibandingkan dengan wilayah lain.
Beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Tengah menunjukkan nilai pengeluaran yang lebih tinggi. Kota Semarang misalnya, memiliki pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tahun 2024 sebesar Rp358.183 dengan pertumbuhan 37,1%. Kota Tegal memiliki pengeluaran Rp350.104, namun mengalami penurunan -14,4%. Kota Pekalongan mencatat pengeluaran Rp341.983 dengan pertumbuhan 0,9%. Kota Surakarta memiliki pengeluaran Rp314.411 dengan penurunan -3,8%, sedangkan Kabupaten Kudus memiliki pengeluaran Rp289.941 dengan pertumbuhan 25%.
(Baca: Jumlah Warung/ Kedai di Sulawesi Utara | 2024)
Kota Semarang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Semarang tercatat sangat tinggi, mencapai Rp1.322.997 pada 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.175.466,33. Dengan ranking 1 se-kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, menunjukkan daya beli dan konsumsi barang non-makanan di Kota Semarang sangat baik dibandingkan wilayah lainnya.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menunjukkan angka yang menarik, di mana pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan justru mengalami penurunan turun 14,4%. Meski demikian, nilai pengeluaran tahun 2024 masih sangat tinggi, yakni Rp1.315.195. Posisi Kota Salatiga tetap berada di peringkat 2 se-kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.
Kota Magelang
Pengeluaran total untuk makanan dan bukan makanan di Kota Magelang mengalami pertumbuhan yang sedikit, yaitu 1,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai pengeluaran total tercatat sebesar Rp1.670.216 pada tahun 2024, dengan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp980.996. Rankingnya berada di posisi 4 se-kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.
Kota Surakarta
Pengeluaran total untuk makanan dan bukan makanan di Kota Surakarta mengalami penurunan -3,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai pengeluaran total tercatat sebesar Rp1.702.178 pada tahun 2024, dengan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp942.391. Rankingnya berada di posisi 3 se-kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.