Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, mencapai Rp 137.227 per kapita per bulan pada tahun 2024, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini mengalami penurunan sebesar 10.7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Bombana yang mencapai Rp 1.187.114, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mengambil porsi sekitar 11.5%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan saja yang mencapai Rp 620.133, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 22.1%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Aceh 2015 - 2024)
Secara keseluruhan, pengeluaran masyarakat Kabupaten Bombana menunjukkan adanya peningkatan, meskipun tidak signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa tercatat sebesar Rp 145.612. Masyarakat juga mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain seperti kecantikan (Rp 27.900), perawatan (Rp 39.946), rokok dan tembakau (Rp 146.853), serta sabun mandi (Rp 40.475).
Data historis menunjukkan bahwa pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Bombana cenderung fluktuatif. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp 103.648, kemudian meningkat menjadi Rp 107.014 pada tahun 2019. Tahun 2020 terjadi lonjakan signifikan menjadi Rp 134.479, namun kemudian turun menjadi Rp 116.539 pada tahun 2021. Pada tahun 2022, pengeluaran sedikit naik menjadi Rp 117.470, kemudian mengalami kenaikan tertinggi menjadi Rp 153.673 pada tahun 2023, sebelum akhirnya kembali turun pada tahun 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Bombana berada di peringkat 10 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Kota Kendari menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp 261.016, diikuti oleh Kabupaten Kolaka Utara (Rp 226.332) dan Kabupaten Konawe Utara (Rp 215.315). Secara nasional, Kabupaten Bombana berada di peringkat 397.
Kota Kendari mencatatkan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tertinggi di Sulawesi Tenggara pada tahun 2024, mencapai Rp 261.016. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 8.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Kolaka Utara berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp 226.332, mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 23.2%. Kabupaten Konawe Utara mencatatkan pengeluaran Rp 215.315, namun mengalami kontraksi turun 11.1%. Kabupaten Kolaka mencatatkan pengeluaran Rp 176.040, mengalami penurunan turun 2.4%. Kabupaten Konawe Selatan mencatatkan pengeluaran Rp 151.221, mengalami pertumbuhan 7.9%.
(Baca: Indeks Obligasi Komposit Ditutup Naik 0,13% ke Level 432,7431 (Rabu, 08 Oktober 2025))
Kota Kendari
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Kendari mencapai Rp 1.013.733 pada tahun 2024, naik sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.002.920. Pertumbuhan ini tergolong stabil, yaitu 1.1%. Kota Kendari menduduki peringkat pertama se-Sulawesi Tenggara dalam hal pengeluaran bukan makanan. Masyarakat Kota Kendari cenderung mengalokasikan dana lebih besar untuk kebutuhan non-pangan dibandingkan wilayah lain di provinsi tersebut, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Konawe Utara menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, yaitu 31.5%, dari Rp 655.552 pada tahun sebelumnya menjadi Rp 861.907 pada tahun 2024. Meskipun demikian, besaran pengeluaran ini masih berada di bawah Kota Kendari, menempatkan Konawe Utara di peringkat kedua se-Sulawesi Tenggara. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat Konawe Utara dan perubahan prioritas konsumsi mereka.
Kabupaten Kolaka Utara
Kabupaten Kolaka Utara mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 739.715 pada tahun 2024, meningkat 9.4% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 675.995. Pertumbuhan ini menempatkan Kolaka Utara di peringkat ketiga se-Sulawesi Tenggara dalam hal pengeluaran makanan. Masyarakat Kolaka Utara menunjukkan peningkatan daya beli dan preferensi terhadap konsumsi makanan.
Kabupaten Kolaka
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Kolaka mencapai Rp 703.772 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 26% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 558.683. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat Kolaka. Peningkatan ini bisa jadi disebabkan oleh peningkatan pendapatan masyarakat atau perubahan preferensi konsumsi mereka terhadap makanan.