Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Sabang, Aceh, menunjukkan tren positif pada tahun 2024 dengan nilai mencapai Rp114.991 per kapita per bulan.
Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 6% dibandingkan tahun sebelumnya, melanjutkan tren kenaikan yang terlihat sejak tahun 2021 informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi tercatat pada tahun 2024.
(Baca: Harga Beras di Pasar Modern Periode Juli 2024-2025)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Sabang mengalami fluktuasi. Dari tahun 2018 hingga 2020, terjadi kenaikan signifikan, diikuti sedikit penurunan pada tahun 2020. Namun, sejak 2021, pengeluaran terus meningkat, menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan kebersihan dan kesehatan diri. Pertumbuhan pengeluaran yang signifikan ini mengindikasikan adanya peningkatan prioritas terhadap produk perawatan diri.
Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Sabang menduduki peringkat 1 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Aceh dan peringkat 25 secara nasional. Peringkat ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Sabang memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap kebersihan diri dibandingkan dengan wilayah lain di Aceh dan Indonesia. Untuk diketahui, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa adalah Rp429.857, sementara untuk makanan jadi sebesar Rp339.726.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Aceh, Kota Banda Aceh mencatatkan pengeluaran untuk sabun mandi tahun 2024 sebesar Rp100.106 dengan pertumbuhan 5.1%. Kabupaten Bener Meriah mencatatkan pengeluaran sebesar Rp91.819 dengan pertumbuhan 16.6%. Kabupaten Nagan Raya memiliki pengeluaran sebesar Rp91.431 dengan pertumbuhan 1.7%. Kota Lhokseumawe mencatatkan angka Rp90.514 dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 30.5%, dan Kabupaten Aceh Tengah sebesar Rp70.714 dengan pertumbuhan 13.7%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Sorong | 2004 - 2024)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Banda Aceh pada tahun 2024 mencapai Rp1.371.277, mengalami pertumbuhan sebesar 5.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Kota Banda Aceh pada peringkat pertama se-Provinsi Aceh dalam kategori ini.
Kota Lhokseumawe
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Lhokseumawe menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 43.4%, naik dari Rp622.622,65 menjadi Rp893.134. Pertumbuhan yang tinggi ini menempatkan Kota Lhokseumawe pada peringkat kedua se-Provinsi Aceh dalam hal pertumbuhan pengeluaran bukan makanan, menandakan peningkatan konsumsi barang dan jasa selain makanan di wilayah ini.
Kabupaten Bener Meriah
Pengeluaran untuk kategori makanan, Kabupaten Nagan Raya mencatatkan nilai tertinggi di Aceh, yaitu Rp1.120.129. Kota Banda Aceh berada di posisi kedua dengan nilai Rp1.031.407. Kabupaten Bener Meriah menunjukkan pertumbuhan pengeluaran untuk makanan yang signifikan, mencapai 32.4%.
Kabupaten Nagan Raya
Kabupaten Nagan Raya mencatatkan pertumbuhan pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) sebesar 22.5%, dari Rp1.482.338,7 menjadi Rp1.816.186. Pertumbuhan ini menempatkan Nagan Raya pada peringkat kedua se-Provinsi Aceh dalam kategori pengeluaran total, menandakan peningkatan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat secara keseluruhan.