Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Padang Panjang mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp 331.430 per kapita per bulan, tumbuh 11,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp 306.429, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mencerminkan porsi yang cukup besar. Bahkan, pengeluaran ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran untuk kecantikan (Rp 74.094) dan perawatan (Rp 73.755), namun lebih rendah dari pengeluaran untuk rokok dan tembakau (Rp 225.034).
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Bombana | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Padang Panjang fluktuatif. Terjadi penurunan pada tahun 2021 turun 15,2 persen, sebelum akhirnya kembali naik signifikan pada tahun 2022 (22,4 persen) dan terus tumbuh hingga tahun 2024. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2024 dengan nilai Rp 331.430, sementara pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2021.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Pesisir Barat | 2024)
Pada tahun 2024, Kota Padang Panjang menduduki peringkat ke-4 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Barat dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi. Peringkat ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, di mana Kota Padang Panjang berada di peringkat ke-9 di tingkat pulau dan peringkat ke-38 secara nasional.
Jika dibandingkan dengan beberapa kota lain di Sumatera Barat, Kota Bukit Tinggi mencatatkan nilai pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024, yaitu Rp 344.478 dengan pertumbuhan 6,5 persen. Kota Pariaman berada di urutan kedua dengan Rp 334.724 dan pertumbuhan 10,6 persen. Sementara itu, Kota Padang berada di urutan ketiga dengan Rp 334.040 dan pertumbuhan 12,7 persen. Kota Payakumbuh mengalami penurunan -9,9 persen dengan nilai Rp 319.804 dan Kota Solok tercatat sebesar Rp 277.076 dengan pertumbuhan -5.5 persen.
Kota Padang
BPS mencatat, Kota Padang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.051.706 pada tahun 2024, meningkat 2,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota ini menduduki peringkat pertama se-Sumatera Barat untuk kategori ini, menunjukkan masyarakat Kota Padang memiliki alokasi dana yang besar untuk kebutuhan selain makanan.
Kota Bukit Tinggi
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Bukit Tinggi mencapai Rp 962.655 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 11,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ini, Kota Bukit Tinggi menempati urutan kedua se-Sumatera Barat, menandakan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan konsumsi masyarakatnya di sektor non-pangan.
Kota Payakumbuh
Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan di Kota Payakumbuh memperlihatkan pertumbuhan 10.5 persen, meningkat dari Rp 1.576.637,6 menjadi Rp 1.741.595. Pertumbuhan tersebut menempatkan kota ini di urutan keempat se-Sumatera Barat.
Kota Sawahlunto
Kota Sawahlunto mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 19,8 persen. Hal ini mendorong pengeluaran dari Rp 731.199,23 menjadi Rp 876.123 dan mengangkat posisinya menjadi peringkat keempat di antara kabupaten/kota di Sumatera Barat.