Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencapai Rp93.161 per kapita per bulan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami penurunan sebesar 13,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan di Kabupaten Alor yang mencapai Rp798.177, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 11,7%. Pengeluaran ini lebih kecil dibandingkan pengeluaran untuk makanan yang mencapai Rp450.234 per kapita per bulan, serta pengeluaran bukan makanan sebesar Rp347.944 per kapita per bulan.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Alor menunjukkan fluktuasi. Sempat mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2019 sebesar 49%, namun kemudian mengalami penurunan pada tahun 2020 sebesar 5,7%. Setelah itu, terjadi sedikit kenaikan pada tahun 2021 sebesar 1,8% dan lonjakan pada tahun 2022 sebesar 25,2%. Sayangnya, dua tahun terakhir menunjukkan penurunan, yaitu 3,6% pada tahun 2023 dan 13,7% pada tahun 2024.
Pada tahun 2024, Kabupaten Alor berada di peringkat ke-14 dari 22 kabupaten/kota di NTT dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi. Secara nasional, Kabupaten Alor berada di peringkat ke-479. Peringkat ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Alor relatif rendah dibandingkan dengan daerah lain di NTT dan Indonesia.
Bila dibandingkan dengan beberapa kabupaten/kota lain di NTT, Kota Kupang mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp173.054 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 11,2%. Kabupaten Sumba Timur berada di urutan kedua dengan Rp147.687 dan pertumbuhan 16,1%. Kabupaten Timor Tengah Selatan menduduki posisi ketiga dengan Rp143.094 dan pertumbuhan 7,8%. Kabupaten Sikka mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 44.8% dengan nilai Rp142.174, serta Kabupaten Manggarai sebesar Rp134.517 dan pertumbuhan 16.1%, meski berada di urutan ke-5 se-NTT.
(Baca: Tenaga Kependidikan SMP Swasta Lebih dari Sm Periode 2017-2024)
Kota Kupang
Kota Kupang mencatat pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp792.892 pada tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 2,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski turun, Kota Kupang tetap menduduki peringkat pertama se-NTT dalam kategori ini. Pengeluaran ini mencerminkan kemampuan ekonomi masyarakat Kota Kupang dalam memenuhi kebutuhan selain makanan.
Kabupaten Manggarai Barat
Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Manggarai Barat mencapai Rp498.135 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun berada di peringkat kedua se-NTT, pertumbuhan ini mengindikasikan adanya peningkatan dalam pemenuhan kebutuhan non-pangan oleh masyarakat setempat.
Kabupaten Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua mengalami lonjakan signifikan dalam pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp481.157 pada tahun 2024. Pertumbuhan sebesar 24,8% dibandingkan tahun sebelumnya menempatkan Sabu Raijua di peringkat ketiga se-NTT. Peningkatan ini menggambarkan perubahan positif dalam alokasi anggaran rumah tangga untuk kebutuhan di luar makanan.
Kabupaten Sumba Timur
Dengan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp465.209 pada tahun 2024, Kabupaten Sumba Timur menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat keempat se-NTT menunjukkan bahwa masyarakat Sumba Timur semakin mampu mengalokasikan dana untuk kebutuhan selain makanan, yang mendukung peningkatan kualitas hidup.