PT Global Digital Niaga Tbk., perusahaan pemilik brand Blibli, berencana menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 1-3 November 2022.
Perusahaan e-commerce milik Djarum Group ini menawarkan sekitar 17,77 miliar saham baru pada kisaran harga Rp410-460 per saham, dengan target perolehan dana IPO mencapai Rp8,17 triliun.
Dalam prospektus penawarannya, manajemen Blibli mengklaim jumlah pelanggannya terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir.
"MAU (monthly active users) perseroan naik dari 27,6 juta pengguna pada 2019 menjadi 31,1 juta pengguna pada 2020 dan menjadi 38,4 juta pengguna pada 2021," ungkap manajemen Blibli.
Manajemen Blibli bahkan menyatakan jumlah MAU per kuartal I-2022 sudah mencapai 45,7 juta pengguna, jauh melampaui tahun-tahun sebelumnya.
MAU adalah rata-rata jumlah pelanggan unik bulanan yang berinteraksi secara online dengan produk di platform Blibli.com dan/atau Tiket.com, yang notabene merupakan salah satu anak usaha mereka.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan terhadap produk-produk gaya hidup dan perjalanan seiring dengan pencabutan bertahap atas pembatasan terkait pandemi Covid-19 pada kuartal I-2022.
"Selain juga peningkatan kegiatan pemasaran untuk mengantisipasi permintaan di masa depan selama sisa 2022."
(Baca: Dana IPO Blibli untuk Bayar Utang, Berapa Besar Utangnya?)