Westmetall mencatat harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan pada hari ini naik 1,05 persen menuju level US$ 16.360 per ton. Kenaikan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.
Sepanjang minggu ini, harga komoditas nikel mengalami lonjakan tertinggi pada Selasa, 06 Agustus 2024 sebesar 1,72 persen. mengalami pelemahan turun 2,62 persen dibandingkan posisi awal tahun.
(Baca: Harga Beras Medium di Aceh Seminggu Terakhir Cenderung Stabil)
Kondisi saat ini serupa dengan pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam satu hari terakhir yang sedang dalam tren turun.
Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan tumbuh -0,88 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 16,25 ribu per ton. Sedangkan terhadap harga di awal tahun, harga komoditas nikel ini telah tumbuh -2,62 persen. Bahkan dari harga tertingginya tahun ini di US$ 21.650 per ton, harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan telah turun 24.43 persen.
Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung menyusut. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas komoditas nikel pernah tercatat yakni pada September 2023 diharga US$ 19,86 ribu per ton.
(Baca: Harga Pangan di Sumatera Barat Terkini: Harga Cabai Naik, Garam Turun)
Seperti diberitakan oleh Katadata, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan nilai ekspor nikel dan turunannya pada 2015 hanya senilai US$3 miliar. Ekspor nikel dan turunannya ini diprediksi akan naik hingga 20 kali lipat pada 2025 akibat program hilirisasi pemerintah Indonesia. Luhut mengklaim program hilirisasi membuat perekonomian nasional lebih baik dan stabil. Hal tersebut tercermin dalam pemerataan pembangunan di dalam negeri.