Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 19,81 poin atau 0,29% ke level 6.900,14 pada penutupan perdagangan Senin, 13 Februari 2023.
Penguatan indeks saham ini terjadi menjelang perilisan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diagendakan pada Selasa (14/2/2023).
"Secara sentimen sebenarnya beragam, dari sentimen global yang masih menantikan data inflasi AS esok hari, juga musim laporan keuangan emiten yang mayoritas positif," ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei dikutip dari Antara, Senin (13/2/2023).
Dari dalam negeri, Jono melanjutkan, pasar masih menanti pertemuan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang diperkirakan tidak akan kembali menaikkan suku bunga acuannya, setelah kenaikan 225 basis points selama periode Agustus 2022 hingga Januari 2023.
Selain itu, menurut Jono pasar juga menanti laporan kinerja keuangan beberapa emiten sepanjang 2022, serta data neraca perdagangan Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), frekuensi perdagangan saham hari ini sebanyak 1,11 juta kali transaksi.
Total saham yang berpindah tangan mencapai 22,3 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp8,91 triliun.
Emiten berkode AMAN menjadi top gainer dengan penguatan 25%. Diikuti PORT dan MEDS yang menguat masing-masing 18,75% dan 13,85%.
Adapun emiten top loser hari ini adalah EURO yang terkontraksi 9,94%, diikuti ISAP dan PACK yang melemah masing-masing 9,76% dan 9,68%.
Meski indeks saham menguat, mayoritas saham hari ini ditutup stagnan. Rinciannya 298 saham stagnan, 284 saham melemah, dan 263 saham menguat.
(Baca: IHSG Melemah Terpengaruh Isu The Fed dan Harga Komoditas (Jumat, 10 Februari 2023))