Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 17,04 poin atau melemah 0,25% ke level 6.880,33 pada penutupan perdagangan Jumat, 10 Februari 2023.
Turunnya indeks jelang akhir pekan ini terjadi di tengah kondisi pasar yang masih mencermati arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed).
"Pergerakan IHSG hari ini kami perkirakan dipengaruhi oleh pergerakan bursa AS, di mana investor masih mewaspadai dan mencermati sikap hawkish dari The Fed yang nampaknya akan berencana menaikkan Fed Fund Rate-nya kembali, " ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana dikutip dari Antara, Jumat (10/2/2023).
Selain itu, menurut Herditya, pasar sedang menanti laporan data inflasi AS Januari 2023 yang akan dirilis pekan depan. Ia juga menilai IHSG dipengaruhi pergerakan harga komoditas, khususnya batubara.
Berdasarkan laporan Bursa RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,16 juta kali transaksi.
Total saham yang berpindah tangan mencapai 17,05 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,52 triliun.
Emiten berkode IRSX menjadi top loser setelah melemah 7%. Diikuti emiten JKON dan ARTO yang terkontraksi masing-masing 6,99% dan 6,97%.
Adapun emiten top gainer hari ini adalah VAST yang menguat 25%, diikuti SINI dan LAJU yang menguat 19,31% dan 18,45%.
Mayoritas saham pada perdagangan hari ini pun ditutup melemah. Rinciannya 362 saham melemah, 200 saham stagnan, dan 162 saham menguat.
(Baca: Saham-saham Teknologi Berguguran, IHSG Ditutup Melemah (Kamis, 9 Februari 2023))