Kinerja pengembang PT Agung Podomoro Land Tbk memburuk meski ada insentif pemerintah untuk sektor properti sepanjang 2021. Emiten berkode saham APLN ini membukukan pendapatan sebesar Rp4,26 triliun dengan rugi bersih sebesar Rp650,36 miliar pada 2021.
Pendapatan perusahaan turun 14% dari Rp4,96 triliun pada 2020. Penurunan pendapatan ini membuat rugi bersih perusahaan membengkak 375% dari Rp136,79 miliar pada 2020.
Mengutip catatan atas laporan keuangan, penurunan pendapatan APLN akibat dari turunnya penjualan tanah dan absennya penjualan mal pada 2021. Penjualan tanah turun 52% menjadi Rp779,8 miliar dari Rp1,63 triliun.
Selain itu, APLN tidak melakukan penjualan aset mal pada 2021. Pada 2020, perusahaan sempat melego sebagian mal Central Park senilai Rp704,97 miliar.
Bottom line APLN terus memburuk sejak 2017. Perusahaan dapat mencatat laba Rp1,28 triliun pada 2017, lalu turun menjadi Rp41,6 miliar pada 2018.
Pada 2019, perusahaan mencatat rugi sebesar Rp8,7 miliar. Rugi ini menjadi Rp136,79 triliun pada 2020 dan kembali meningkat menjadi Rp650,36 triliun pada 2021.
(Baca: Penjualan Membaik, Harga Properti Residensial Tumbuh 1,47% pada Akhir 2021)