Penjualan Membaik, Harga Properti Residensial Tumbuh 1,47% pada Akhir 2021

Properti
1
Vika Azkiya Dihni 23/02/2022 13:20 WIB
Indeks Harga Properti Residensial (Q1 2019-Q4 2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan tren harga properti residensial di pasar primer tumbuh positif dalam setahun terakhir.

Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal IV-2021 yang tumbuh 1,47% secara tahunan (year on year/yoy).

Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan IHPR kuartal III-2021 yang tumbuh 1,41% (yoy), ataupun kuartal IV-2020 yang tumbuh 1,43% (yoy).

BI mencatat kenaikan IHPR bersumber dari kenaikan harga pada tipe menengah dan tipe besar yang masing-masing tumbuh sebesar 1,48% (yoy) dan 0,93% (yoy). Sementara itu, rumah tipe kecil tumbuh relatif stabil pada kisaran 1,99% (yoy).

Secara spasial, pertumbuhan IHPR tertinggi terjadi di Kota Manado 7,34% (yoy), Bandung 2,19% (yoy), dan Bandar Lampung 1,75% (yoy).

Meski IHPR secara tahunan terindikasi membaik, penjualan rumah pada kuartal IV-2021 masih mengalami kontraksi sebesar -11,60% (yoy).

Kontraksi tersebut sudah mengalami perbaikan dibandingkan kuartal III-2021 yang sebesar -15,19 (yoy), sekaligus lebih baik dari kontraksi pada kuartal IV-2020 yang sebesar -20,59% (yoy).

Perkembangan penjualan pada kuartal IV-2021 didorong oleh penjualan tipe rumah menengah yang tumbuh signfikan sebesar 11,26% (yoy).

Sementara itu, tipe rumah besar dan tipe rumah kecil tercatat terkontraksi masing-masing sebesar -2,75% (yoy) dan -23,79% (yoy).

Terhambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kenaikan harga bahan bangunan, masalah perizinan/birokrasi, suku bunga KPR, proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR, dan perpajakan.

(Baca Juga: Pertumbuhan Harga Rumah Manado Tertinggi Dibandingkan dengan Kota Lain)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua