Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
Sumber
Sumber
Mohon maaf, telah terjadi kesalahan
Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk tenor jangka pendek mengalami tren kenaikan hingga melampaui tenor jangka panjang. Makin menyempitnya selisih yield obligasi jangka pendek AS (2 tahun) dengan jangka panjang (5 maupun 10 tahun) mengindikasikan bahwa risiko jangka pendek mengalami kenaikan dibanding jangka panjang sehingga para investor meminta imbal hasil yang lebih tinggi untuk tenor jangka pendek.
Berdasarkan data Trasury.gov yield obligasi AS ( 5 tahun) berada di level 2,7%, lebih rendah 2 bps dibanding dengan obligasi (2 tahun) yang berada di level 2,72%. Artinya selisih yield obligasi (5 tahun) terhadap yield obligasi (2 tahun) sudah berada di bawah nol. Sementara dibanding dengan dengan obligasi (10 tahun) selisih yield-nya hanya 13 bps.
Selisih imbal hasil obligasi (5 tahun) dengan obligasi (2 tahun) pada 4 Desember 2018 sudah berada di bawah nol untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir. Kejadian ini mirip seperti pada 2016, dimana selish imbal hasil jangka panjang 5 dan 10 tahun terhadap yield jangka pendek berada di bawah nol. Tidak lama kemudian Amerika dilanda krisis finansial pada 2008 yang berdampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.