Perusahaan rokok Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk mencatatkan penjualan sebesar Rp98,87 triliun dengan laba bersih sebesar Rp7,14 triliun pada 2021. Laba bersih mencatatkan penurunan sebesar 17% jika dibandingkan dengan 2020, meski penjualan bersih meningkat.
Turunnya laba bersih terjadi akibat cukai hasil tembakau yang meningkat tahun lalu. Pada 2020, perusahaan mencatatkan penjualan sebesar Rp92,43 triliun dengan laba bersih sebesar Rp8,58 triliun.
Laba bersih perusahaan memang tercatat turun sejak mencatatkan Rp13,72 triliun pada 2019. Tahun tersebut merupakan tahun ketika tidak ada kenaikan cukai hasil tembakau.
Tidak hanya laba bersih yang terus menunjukkan penurunan. Pangsa pasar Sampoerna juga turun tiap tahunnya sejak 2018 yang tercatat sebesar 33,5%.
Pangsa pasar mengecil menjadi 32,2% pada 2019 dan mengecil lagi jadi 28,8% pada 2020. Pada semester I 2021, pangsa pasar Sampoerna tinggal 28%.
Tahun ini, pemerintah kembali menaikkan cukai hasil tembakau sebesar 12%. Kenaikan tarif ini berlaku untuk Sigaret Putih Mesin (SPM), Sigaret Kretek Mesin(SKM), dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).
(Baca: Waskita Karya Targetkan Kontrak Baru Hingga Rp30 Triliun pada 2022)