Harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menguat pada awal 2024.
Berdasarkan data Investing.com, pada Februari 2024 rata-rata harga CPO di bursa komoditas Rotterdam mencapai US$1.015 per ton.
Harga tersebut naik 2,8% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month), serta lebih tinggi 6,8% dibanding setahun lalu (year-on-year).
Kendati ada penguatan harga, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai industri sawit masih menghadapi banyak tantangan sepanjang tahun ini.
"Ketidakpastian masih membayangi pertumbuhan ekonomi global, khususnya negara-negara maju," kata Gapki dalam siaran persnya, Selasa (27/2/2024).
"Kini dunia juga harus menghadapi eskalasi geopolitik di Laut Merah akibat perang Israel dan Palestina, yang juga diperkirakan dapat memberikan dampak besar terhadap pasokan komoditas, mengingat Laut Merah merupakan jalur strategis perdagangan global," kata mereka.
Di tengah situasi ini, Gapki memprediksi pergerakan harga CPO pada 2024 tak akan banyak berubah dibanding tahun 2023.
Mereka juga memperkirakan produksi minyak kelapa sawit nasional tahun ini akan stagnan, volume ekspor menurun, tapi konsumsi domestiknya meningkat.
"Konsumsi dalam negeri diperkirakan akan terus mengalami kenaikan, terutama untuk kebutuhan pangan, industri oleokimia, dan kebutuhan energi dengan adanya implementasi biodiesel B35 secara setahun penuh," kata Gapki.
(Baca: Bank Dunia Prediksi Harga Minyak Sawit Turun sampai 2025)