Pergerakan mata uang kripto masih dibayangi kecemasan terhadap bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) yang akan melakukan pengetatan moneter lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Kekhawatiran tersebut membuat harga mata uang kripto kembali berjatuhan dalam sepekan terakhir.
Dari laman Coinbase, harga Solana ditransaksikan di level Rp 1,29 juta per koin pada perdagangan, Jumat, 28 Januari 2022, hingga pukul 7:58 WIB. Dengan demikian dalam sepekan terakhir, harga mata uang kripto dengan kode SOL tersebut anjlok 29,02%. Kejatuhan tersebut merupakan yang terdalam dibandingkan dengan 9 mata uang berkapitalisasi pasar terbesar lainnya.
Mata uang kripto berkapitalisasi pasar terbesar yang mencatat penurunan terdalam berikutnya adalah Terra (LUNA), yakni sebesar 28,33% menjadi Rp 783,57 ribu per koin. Diikuti, Polkadot (DOT) yang harganya terkoreksi 22,5% menjadi Rp 259,61 ribu per koin, Ethereum turun 19,7% menjadi Rp 34,92 juta per koin, dan Avalanche (AVAX) merosot 19,34% menjadi Rp 927,62 ribu per koin.
Kemudian Cardano (ADA) harganya turun 18,04% menjadi Rp 15 ribu per koin dalam sepekan terakhir. Setelahnya ada XRP (XRP) yang harganya terkoreksi 14,85% menjadi Rp 8,75 ribu per koin, kemudian Binance (BNB) merosot 11,47% menjadi Rp 5,61 juta per koin, Dogecoin (DOGE) turun 9,89% menjadi Rp 2,03 ribu per koin, serta Bitcoin (BTC) jatuh 8,96% menjadi Rp 535,04 juta per koin.
Kesepuluh mata uang tersebut memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 200 triliun. BTC memiliki kapitalisasi terbesar, yakni mencapai Rp 10,12 kuadriliun, sementara yang terendah adalah AVAX, yaitu Rp 226 triliun.
(Baca: Pemerintah Izinkan Perdagangan 229 Mata Uang Kripto)