Kementerian ESDM mencatat realisasi subsidi Liqufied Petroleum Gas (LPG) hingga Mei 2019 sebesar Rp 19,2 triliun. Realisasi ini masih jauh dari target APBN sebesar Rp 75,22 triliun pada 2019. Namun, ESDM memproyeksikan realisasi subsidi LPG 3 kg hingga akhir tahun ini akan mencapai Rp 44,94 triliun. Alhasil, subsidi yang dihemat mencapai Rp 30,28 triliun.
Secara rinci, perhitungan realisasi subsidi LPG 3 kg pada Juni-Juli 2019 mencapai Rp 6,15 triliun. Selanjutnya, pada Agustus hingga akhir tahun 2019 subsidi akan mencapai Rp 19,59 triliun.
Asumsi proyeksi subsidi LPG 3 kg tersebut berdasarkan asumsi Harga Jual Eceran (HJE) tetap sebesar Rp 4.250 per kilogram. Asumsi lain yang digunakan adalah rata-rata HIP LPG periode Januari-Juli 2019 sebesar US$ 461,17 per MT, kurs beli Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 14.124 per dolar AS, serta proyeksi volume LPG Juli-Desember 2019 yang sebesar 3.630 juta MT.
(Baca Databoks: Berapa Pendapatan PLN dari Subsidi Listrik?)