Nilai tukar rupiah terhadap yuan Cina relatif lebih stabil dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat maupun yen Jepang. Selama ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi satu-satunya acuan untuk menilai ekonomi Indonesia meskipun sangat fluktuatif dan terkadang tidak ada alasan dari sisi fundamental.
Pasca terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat untuk masa jabatan 2017-2020, nilai tukar rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS karena faktor eksternal. Presiden Joko Widodo meminta agar nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak dijadikan satu-satunya acuan untuk menilai ekonomi Indonesia. Padahal dari sisi perdagangan, nilai transaksi Indonesia dengan Amerika hanya mencapai US$ 23,8 miliar jauh lebih rendah dibandingkan perdagangan Indonesia dengan Cina yang mencapai US$ 44,5 miliar.
Nilai tukar rupiah terhadap mata uang AS pada 7 Desember 2016 berada di Rp 13.333 per dolar AS melemah 6,3 persen dibanding posisi 2 Januari 2015. Adapun nilai tukar rupiah terhadap mata uang Jepang pada 7 Desember 2016 di level 116,71, melemah 12 persen dari posisi awal 2015. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang Cina justru mencatat penguatan 4,16 persen menjadi Rp 1.926,7 per yuan dari posisi 2 Januari 2015, yakni Rp 2.010,4 per yuan.