Indonesia masih menjadi daya tarik bagi para pengelola dana, baik asing maupun lokal untuk menempatkan portofolio investasi di pasar finansial domestik, terutama pasar obligasi. Berdasarkan data Asiabonds yield (imbal hasil) obligasi Indonesia dalam mata uang lokal (rupiah) dengan tenor 10 tahun mencapai 8,12%.
Imbal hasil tersebut lebih tinggi dibanding yield obligasi negara-negara lainnya di Asia seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Inilah yang membuat para investor asing tetap berinvestasi di pasar finansial Indonesia.
Nilai tukar rupiah mulai stabil di kisaran Rp 14.000/dolar Amerika Serikat (AS), laju inflasi yang terkendali di level 3%, serta ekonomi yang masih tumbuh 5% juga turut menjadi penopang investor asing tetap bertahan di pasar surat utang domestik.