Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
Sumber
Sumber
Mohon maaf, telah terjadi kesalahan
Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Nilai tukar rupiah kembali digdaya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Masuknya dana asing ke bursa saham memicu penguatan rupiah hingga di bawah Rp 14.400/dolar AS untuk pertama kalinya sejak 18 Juli 2018. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan, Kamis (29/11) nilai tukar rupiah ditutup menguat 1% ke level Rp 14.383/dolar AS dari penutupan sehari sebelumnya di posisi Rp 14.529.
Perekonomian Indonesia yang masih tumbuh 5%, terjaganya inflasi di sekitar 3%, serta imbal hasil (yield) yang masih menggiurkan sebesar 7,95% menjadi katalis positif bagi pergerakan rupiah. Ditambah lagi masuknya dana asing ke bursa saham dan pasar obligasi sepanjang November juga turut memicu terapresiasinya rupiah.
Sebagai informasi, pada perdagangan Kamis (29/11) investor asing di Bursa Efek Indonesia mencatat pembelian bersih Rp 690 miliar sehingga sepanjang November telah mencapai Rp 12,4 triliun dan di pasar obligasi mencapai Rp 30 triliun. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (29/11) ditutup naik 4,72% ke level 6.107 dari posisi (31/10). Demikian pula indeks obligasi gabungan IBPA (ICBX) menguat 3,92% ke posisi 240 dari posisi akhir Oktober.