PT Midi Utama Indonesia Tbk membukukan kinerja positif sepanjang periode Januari-September 2023. Dalam laporan keuangannya, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp390,51 miliar pada periode tersebut.
Capaiannya naik 26,48% dari periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp308,74 miliar pada September 2022.
Kenaikan laba emiten berkode MIDI ini ditopang oleh pendapatan bersih yang mencapai Rp12,92 triliun hingga kuartal III 2023. Pendapatan ini tumbuh 11,81% (yoy) yang meraih Rp11,55 triliun.
Secara rinci, pendapatan perusahaan yang menaungi Alfamidi dan Lawson ini paling banyak disumbang dari penjualan makanan sebesar Rp7,85 triliun atau naik 15,85% (yoy).
Kemudian pendapatan produk makanan segar mencapai Rp1,79 triliun yang tumbuh 13,78% (yoy), serta pendapatan dari produk non-makanan sebesar Rp3,27 triliun, naik tipis 2,28% (yoy).
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan di semua segmen, beban pokok MIDI juga mengalami kenaikan 10,94% (yoy) menjadi Rp9,55 triliun sampai akhir kuartal III tahun ini.
Melansir dari IDX Channel, perseoran mengincar pertumbuhan laba dan pendapatan dobel digit pada akhir tahun 2023.
"Memang targetnya tidak sebesar pertumbuhan tahun lalu, tapi kami optimis dengan tahun ini karena pandemi sudah mulai melandai," kata Sekretaris Perusahaan MIDI Suantopo Po dalam keterangannya di Alfa Tower, Tangerang, dilansir dari IDX Channel, Rabu (17/5/2023) lalu.
Untuk mencapai kinerja tahun ini, perseoran mempersiapkan sejumlah strategi seperti memperkuat positioning MIDI sebagai perusahaan muti format yang membawahi Alfamidi, Alfamisi Super, Midi Fresh, dan Lawson.
(Baca juga: Siapa Emiten Pemilik Toko Swalayan Terbesar di Indonesia?)