PT GoTo Gojek Tokopedia terdepak dari daftar 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar (big cap) di Indonesia pada penghujung 2022.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), per tanggal 27 Desember 2022 kapitalisasi pasar emiten berkode GOTO itu tersisa Rp107,78 triliun.
Nilainya sudah turun sekitar 77% dibanding 11 April 2022 saat GOTO pertama kali melantai di bursa. Ketika itu GOTO meraih kapitalisasi Rp452 triliun dan berada di peringkat ke-4 dalam jajaran 10 emiten big cap.
Kemerosotan kapitalisasi pasar GOTO seiring dengan penurunan harga sahamnya. Sejak awal melantai di bursa sampai 12 Desember 2022, harga saham GOTO sudah anjlok sekitar 77%.
Penurunan ini tentu berdampak kepada para pemegang saham, terutama jajaran direksi dan komisaris yang menguasai saham GOTO dalam porsi besar.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi di BEI, 'bos' GOTO yang menguasai saham terbesar adalah William Tanuwijaya. Di bawahnya ada Andre Soelistyo, Kevin Bryan Aluwi, Melissa Siska Juminto, dan Garibaldi Tohir.
Adapun per tanggal 27 Desember 2022 emiten big cap terbesar dalam negeri adalah PT Bank Central Asia. Emiten berkode BBCA ini memiliki kapitalisasi pasar Rp1.050 triliun.
Peringkat ke-2 diduduki perusahaan batu bara PT Bayan Resources. Emiten berkode BYAN ini sudah melonjak nyaris 600% dalam setahun belakangan hingga memiliki kapitalisasi Rp780 triliun.
Di bawahnya ada emiten dari sektor perbankan (BRI, Bank Mandiri, BNI), telekomunikasi (Telkom Indonesia), perdagangan (Astra International), industri kimia (Chandra Asri Petrochemical), produk konsumen (Unilever Indonesia), serta pertambangan (Adaro Energy) dengan rincian nilai seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Meski Rugi, GoTo, Grab, dan Sea Ltd Masih Optimistis pada Kuartal III 2022)