Selama periode Januari-September 2025, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membukukan pendapatan bunga dan syariah bersih Rp63,95 triliun.
Pendapatan emiten berkode BBCA ini tumbuh 4,9% dibanding Januari-September tahun lalu (year-on-year/yoy).
Seiring dengan itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk BCA sampai akhir kuartal III 2025 tumbuh 5,7% (yoy) menjadi Rp43,4 triliun, seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Penyaluran Kredit Bank Naik Akhir Semester I 2025, Rasio Kredit Macet Turun)
Menurut Presiden Direktur BCA Hendra Lembong, kinerja positif BCA ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh 7,6% (yoy) menjadi Rp944 triliun.
"Terjaganya penyaluran kredit BCA di berbagai segmen dan sektor hingga September 2025 mencerminkan komitmen kami untuk memperluas akses pembiayaan, termasuk kepada pelaku UMKM," kata Hendra Lembong, diberitakan Katadata.co.id, Senin (20/10/2025).
Berikut rincian nilai penyaluran kredit BCA per segmen sampai September 2025, serta tingkat pertumbuhannya dibanding setahun lalu:
- Kredit korporasi: Rp436,9 triliun, tumbuh 10,4% (yoy)
- Kredit komersial: Rp142,9 triliun, tumbuh 5,7% (yoy)
- Kredit UMKM: Rp129,3 triliun, tumbuh 7,7% (yoy)
- Kredit konsumen: Rp223,6 triliun, tumbuh 3,3% (yoy)
Hendra Lembong juga menyatakan kualitas kredit BCA tetap terjaga, dengan rasio kredit yang berpotensi gagal bayar atau loan at risk (LAR) 5,5%, dan rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) 2,1%.
(Baca: Kredit Macet UMKM Kuartal II 2025 Lebih Tinggi dari Tahun Lalu)