PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang hak waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp558,75 miliar pada kuartal III 2024.
Kerugian ini melonjak 266,58% dari periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang senilai Rp152,42 miliar.
Sejalan dengan itu, pendapatan emiten berkode FAST ini juga menyusut 22,28% menjadi Rp3,59 triliun. Penurunan ini terjadi pada semua segmen pendapatan FAST.
Tercatat, pendapatan dari lini makanan dan minuman turun 22,32% (yoy) menjadi Rp3,57 miliar, komisi atas penjualan turun 10,96% (yoy) menjadi Rp15,36 miliar, dan jasa layanan antar turun 31,67% (yoy) menjadi Rp1,41 miliar.
Akibat penurunan pendapatan, jumlah restoran yang dioperasikan oleh perusahaan mengalami pengurangan dari 762 gerai pada Desember 2023 menjadi 715 gerai pada September 2024.
Sementara itu, jumlah karyawan KFC Indonesia beserta anak perusahaannya juga menyusut. Pada Desember 2023, FAST tercatat memiliki 15.989 karyawan, lalu berkurang menjadi 13.715 karyawan pada September 2024.
Manajemen pun tak menampik ada faktor pendorong terjadinya kerugian dan pengurangan karyawan, seperti Covid-19 dan dugaan pemboikotan akibat serangan di kawasan Timur Tengah.
"Kondisi ini merupakan dampak berkepanjangan dari pemulihan grup dari pandemi Covid-19, di mana penjualan belum mencapai tingkat yang diharapkan oleh manajemen, dan situasi pasar memburuk akibat dampak dari krisis Timur Tengah," tulis manajemen FAST dalam laporan keuangannya.
(Baca: Kerugian Pengelola KFC Meroket 6.168% pada Semester I 2024)