Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah tercatat sebesar Rp15.480 pada Selasa (20/8/2024).
Angka itu menguat 0,71% dari nilai tukar sebelumnya sebesar Rp15.591 pada Senin (19/8/2024).
Sinyal penguatan rupiah ini sebenarnya sudah terlihat sejak dua pekan lalu. Pada Kamis (8/8/2024), nilai tukar dolar terhadap rupiah di level 15.952. Sebelumnya, rupiah masih berada di zona 16 ribu.
Penguatan rupiah hari ini juga mengulang kembali level tukar pada awal tahun, tepatnya 2 Januari 2024 yang sempat mencapai 15.473.
Menghijaunya rupiah telah diprediksi para pengamat. Melansir Katadata.co.id, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana mengatakan penguatan rupiah hari ini bisa terjadi karena adanya sentimen positif dari lelang surat utang negara atau SUN. Fikri menyebut lelang SUN dengan target indikatif Rp20 triliun akan lebih ramai.
“Hal ini seiring dengan capital inflow yang juga diharapkan lebih tinggi di pasar primer SUN,” ujarnya.
Sementara itu, pengamat komoditas dan pasar uang Lukman Leong juga memperkirakan rupiah akan mengalami penguatan hari ini. Lukman menuturkan, dolar AS masih melanjutkan pelemahan setelah data aktivitas ekonomi ke depan yang sangat lemah.
“Dolar AS juga masih dalam tekanan oleh antisipasi investor pada pidato Powell minggu ini yang diharapkan akan memberikan pernyataan dovish. Rupiah hari ini bisa berkisar antara 15.500 per dolar AS hingga 15.600,” kata Lukman.
Senada dengan dua analis tersebut, pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga melihat penguatan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini. Hal itu karena memanfaatkan momentum pelemahan dolar AS dan membesarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral AS.
“Peluangnya 100% dipangkas di rapat The Fed pada September menurut CME FedWatch Tool,” ujar Ariston.
Ariston menambahkan, ekspektasi pemangkasan itu juga menaikan minat pasar terhadap aset berisiko. Hal itu turut juga mendukung penguatan rupiah yang juga aset berisiko.
Sementara itu, perkembangan politik dalam negeri dengan reshuffle kabinet juga menurut Ariston tidak mempengaruhi harga aset pasar keuangan Indonesia. Hal itu dikarenakan rombakan kabinet dilakukan hanya beberapa bulan saja.
Disclaimer: artikel ini mengalami perubahan di paragraf pertama pada Rabu 28 Agustus 2024 pukul 20.59 WIB, semula nilai tukar ditulis Rp15.914 menjadi Rp15.480.
(Baca juga: Rupiah Masuk Zona 15 Ribu per Dolar AS, Diprediksi Terus Menguat)