Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 41,71 poin atau 0,6% ke level 6.941,85 pada penutupan perdagangan Selasa, 14 Februari 2023.
"Penguatan IHSG hari ini sejalan dengan pergerakan bursa global yang mayoritas menguat," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, dikutip dari Antara, Selasa (14/2/2023).
Di sisi lain, pasar masih menantikan laporan data Inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan pada Selasa (14/2/2023) waktu setempat.
Menurut Herditya, sejumlah kalangan memprediksi Inflasi AS pada Januari 2023 melambat ke 6,2% (year-on-year/yoy), dibanding bulan sebelumnya yang masih 6,5% (yoy).
Ia pun menilai pasar dalam negeri masih menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (16/1), yang diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), frekuensi perdagangan saham hari ini sebanyak 1,09 juta kali transaksi.
Total saham yang berpindah tangan mencapai 17,97 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp8 triliun.
Emiten berkode MEDS menjadi top gainer dengan penguatan 22,3%. Diikuti IPPE dan BPTR yang menguat masing-masing 16% dan 15,52%.
Adapun emiten top loser hari ini adalah EURO yang terkontraksi 9,74%, diikuti PGJO dan PACK yang melemah masing-masing 9,21% dan 8,93%.
Meski indeks saham menguat, mayoritas saham hari ini ditutup stagnan. Rinciannya 323 saham stagnan, 277 saham menguat, dan 245 saham melemah.
(Baca: IHSG Menguat Jelang Rilis Data Inflasi AS (Senin, 13 Februari 2023))