Ada sejumlah emiten Indonesia yang memiliki atau mengelola toko swalayan, baik itu berupa minimarket, supermarket, atau hypermarket.
Pertama, ada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mengelola Alfamart. Kemudian ada PT Hero Supermarket Tbk (HERO) sebagai pengelola Hero, dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang mengelola Alfamidi.
Ada pula PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang mengelola Hypermart, PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) mengelola Ranch Market dan Farmers Market, serta PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) yang memiliki 40% saham Indomaret.
(Baca: 10 Toko Retail Terlaris di Indonesia 2022, Alfamart Juara)
Di kelompok pemilik toko swalayan tersebut, emiten yang memiliki aset paling besar adalah AMRT.
Menurut laporan keuangannya, pada akhir 2022 emiten pemilik Alfamart itu memiliki nilai total aset sekitar Rp30,7 triliun.
Sementara, pada 2022 nilai total aset DNET sekitar Rp18,9 triliun, HERO Rp6,91 triliun, dan MIDI Rp6,90 triliun.
Adapun MPPA memiliki total aset Rp3,78 triliun, dan RANC asetnya paling kecil yakni Rp1,35 triliun.
Dengan aset paling besar, pada 2022 AMRT juga mencetak laba terbesar di kelompok ini dengan nilai laba tahun berjalan sekitar Rp2,9 triliun.
Kemudian laba tahun berjalan DNET pada 2022 mencapai Rp1,35 triliun, MIDI Rp399,1 miliar, dan HERO meraih Rp59,1 miliar.
Di sisi lain, pada 2022 RANC mencetak rugi tahun berjalan Rp83,6 miliar, dan MPPA rugi paling besar hingga mencapai Rp429,6 miliar.
(Baca: Pasar Tradisional Dominasi Retail Makanan di Indonesia, E-Commerce Kalah Jauh)