PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) memiliki total utang sebesar Rp 643,9 triliun pada semester I 2021. Jumlah tersebut turun 6% dibandingkan semester I 2020 yang sebesar Rp 684,6 triliun.
Total utang PLN terdiri dari liabiltias jangka panjang dan jangka pendek. Liabiltias jangka panjang mencapai Rp 500,3 triliun. Nilainya turun 5,26% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 528,1 triliun,
Sedangkan liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp 143,5 triliun per 30 Juni 2021. Jumlah itu turun 8,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 156,5 triliun.
Liabilitas jangka panjang didominasi oleh obligasi dan sukuk ijarah sebesar Rp 196,5 triliun. Kemudian, utang bank sebesar Rp 148,7 triliun dan utang imbalan kerja Rp 55,9 triliun.
Sementara, liabilitas jangka pendek terbesar berasal dari utang usaha pihak ketiga Rp 34,5 triliun. Adapula utang lain-lain sebesar Rp 18,8 triliun, utang bank Rp 17,5 triliun, uang jaminan langganan Rp 15,1 triliun, serta utang obligasi dan sukuk ijarah Rp 14,5 triliun.
Dari sisi ekuitas, jumlah ekuitas perseroan semester I 2021 tercatat sebesar Rp 945,8 triliun. Jumlah itu naik 1,4% dari Rp 932,9 triliun pada semester I 2020
Adapun jumlah aset hingga 30 Juni 2021 ini tercatat sebesar Rp 1.589,65 triliun. Jumlah itu turun 1,7% dibandingkan per 30 Juni 2020 yang tercatat sebesar Rp 1,617.5 triliun.
(Baca: Laba PLN Meroket 2.500% Pada Semester I 2021)