Rasio Gagal Bayar Pinjol RI Agustus 2025, Tertinggi di NTB

Keuangan

Premium

Nabilah Muhamad 11/11/2025 18:01 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut laporan OJK, NTB jadi provinsi dengan rasio gagal bayar pinjaman online (pinjol) tertinggi pada Agustus 2025.

Rasio Gagal Bayar Pinjol di 38 Provinsi Indonesia (Agustus 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Rasio Gagal Bayar Pinjol RI Agustus 2025, Tertinggi di NTB”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Rasio Gagal Bayar Pinjol di 38 Provinsi Indonesia (Agustus 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Agustus 2025, nilai pinjaman online (pinjol) yang macet di Indonesia mencapai Rp2,25 triliun.

Rasionya setara 2,57% dari total nilai pinjaman yang masih berjalan (outstanding loan) secara nasional.

Angka persentase ini mencerminkan tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90), yaitu utang yang gagal dibayar oleh peminjam lebih dari 90 hari setelah jatuh tempo.

Berdasarkan wilayahnya, rasio gagal bayar pinjol tertinggi pada Agustus 2025 berada di Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni mencapai 4,12%.

Adapun batas wajar kredit macet yang ditetapkan OJK adalah maksimal 5%.

Berikut daftar 10 provinsi dengan rasio gagal bayar pinjol tertinggi di Indonesia pada Agustus 2025:

NTB: 4,12%
Kalimantan Utara: 3,66%
Jawa Barat: 3,05%
Jawa Timur: 3,04%
Jakarta: 3,02%
Lampung: 2,84%
DI Yogyakarta: 2,66%
Jawa Tengah: 2,46%
Sumatera Selatan: 2,46%
Banten: 2,33%

Pada Agustus 2025, rasio gagal bayar pinjol terendah berada di Papua Pegunungan yang hanya 0,5%, diikuti Maluku Utara 0,66%, Aceh 0,94%, dan Papua Barat Daya 1%.

(Baca: Mayoritas Kelas Menengah RI Punya Cicilan pada 2025, Ini Jenisnya)

Editor : Adi Ahdiat