Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 43,77 poin atau melemah 0,64% ke level 6.813,636 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Maret 2023. Melemahnya indeks hari ini terjadi di tengah optimisme adanya sikap dovish dari The Federal Reserve (The Fed).
"IHSG hari ini ditutup melemah meskipun bursa global bergerak positif seiring dengan nada dovish dari The Fed Atlanta. Dari sisi teknikal, pergerakan IHSG masih sesuai dengan yang kami perkirakan. Menguatnya IHSG relatif terbatas dan rawan terkoreksi," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana dikutip dari Antara, Jumat (3/3/2023).
Dari sisi sentimen, menurut Herditya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan relaksasi pasar modal yang berakhir pada 31 Maret 2023 dan akan kembali normal pada 1 April 2023.
Selain itu, ia melanjutkan, pelaku pasar masih menanti beberapa rilis keuangan yang dikeluarkan oleh berbagai perusahaan.
Berdasarkan laporan Bursa Efek Indonesia (BEI), frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,13 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 14,56 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp9 triliun.
Emiten berkode ZONE menjadi top loser setelah melemah 7%. Diikuti emiten JECC dan WSKT yang terkontraksi masing-masing 6,98% dan 6,9%.
Adapun emiten top gainer hari ini adalah MKTR yang menguat 27,04%, diikuti TRIS dan PTIS yang menguat 24,3% dan 21,53%.
Meskipun indeks saham melemah, tapi mayoritas saham pada perdagangan hari ini ditutup stagnan. Rinciannya 322 saham stagnan, 304 saham melemah, dan 224 saham menguat.
(Baca: IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Asia & Global (Kamis, 2 Maret 2023))