PT Waksita Karya (Persero) Tbk berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp20,5 triliun sepanjang 2021. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nilai kontrak tahun sebelumnya yang mencapai Rp27 triliun.
Untuk tahun 2022, emiten yang memiliki kode perdagangan WSKT ini menargetkan kontrak baru di kisaran Rp25 triliun sampai Rp30 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, WSKT berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp272,71 miliar sepanjang periode Januari-September 2021. Nilai ini lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mengalami rugi Rp7,28 triliun.
Sebelumnya, Waskita telah membayar lunas Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap III tahun 2017 Seri B yang jatuh tempo pada 21 Februari 2022, dengan pokok Rp910 miliar dan bunga Rp20,47 miliar. Pembayaran kewajiban tersebut menggunakan kas internal perseroan.
Waskita juga telah melakukan aksi korporasi dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (right issue) pada Desember 2021, meskipun yang tercapai hanya Rp9,44 triliun dari total target Rp11,93 triliun.
Pemerintah Indonesia selaku pemegang saham pengendali melaksanakan haknya dalam right issue tersebut dengan menyerap saham baru senilai Rp7,9 triliun melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). Adapun masyarakat hanya menyerap Rp 1,54 triliun.
(Baca Juga: Harga Saham Waskita Karya Turun 58% dalam Setahun Terakhir (YoY))