Suku bunga The Fed naik ke kisaran 4,75%-5% pada Maret 2023. Ini merupakan tingkat suku bunga tertinggi dalam 16 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) itu menaikkan suku bunga acuannya demi menurunkan inflasi ke kisaran 2%.
The Fed pun menyiratkan adanya kemungkinan untuk menaikkan lagi suku bunga di masa mendatang. Pasalnya, sampai akhir Februari 2023 laju inflasi AS masih di level 6%.
"Dalam menentukan tingkat kenaikan kisaran target suku bunga di masa mendatang, Komite akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter secara kumulatif, serta pengaruh kebijakan terhadap aktivitas usaha, inflasi, perkembangan ekonomi, dan keuangan," kata Komite The Fed dalam siaran persnya, Rabu (22/3/2023).
"Selain itu, Komite akan terus mengurangi kepemilikan sekuritas treasury, utang agensi, serta mortgage backed securities. Komite sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen," lanjutnya.
The Fed mengklaim saat ini perekonomian AS secara umum masih baik, meskipun pada pertengahan Maret 2023 ada salah satu bank besar AS yang bangkrut, yakni Silicon Valley Bank.
"Indikator terbaru menunjukkan pertumbuhan moderat dalam pengeluaran dan produksi. Perolehan pekerjaan meningkat dalam beberapa bulan terakhir dengan laju pertumbuhan pesat. Tingkat pengangguran tetap rendah, namun inflasi tetap tinggi," kata Komite The Fed.
"Sistem perbankan AS sehat dan tangguh. Perkembangan terakhir (di sektor perbankan AS) cenderung menghasilkan kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis, serta membebani aktivitas ekonomi, perekrutan tenaga kerja, dan inflasi. Tidak ada kepastian tentang seberapa luas dampaknya. Komite tetap sangat memperhatikan risiko inflasi," lanjut mereka.
(Baca: Silicon Valley Bank Kolaps, Masuk 10 Kasus Kebangkrutan Terbesar di AS)