International Standard Book Number (ISBN) adalah kode identifikasi untuk satu judul buku/karya teks yang diterbitkan.
ISBN diberikan oleh badan internasional yang berkedudukan di London, yaitu International ISBN Agency.
Untuk di Indonesia, Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) memiliki kuota mengeluarkan 1 juta nomor ISBN bagi penerbit yang hendak menerbitkan buku cetak, film/video edukatif, audiobook, terbitan elektonik, atau mixed media publications yang mengandung teks.
"Perkembangan penerbit dan terbitan di Indonesia dapat dilihat dari keterpakaian ISBN yang dialokasikan kepada Indonesia," kata Perpusnas di situs webnya.
(Baca: PISA 2022: Kemampuan Membaca Pelajar Indonesia Tergolong Rendah di ASEAN)
Berdasarkan data Perpusnas, selama periode 2015-2021 tren penerbitan ISBN di dalam negeri terus meningkat. Namun, pada 2022 jumlahnya berkurang.
Penerbitan ISBN lalu mulai naik lagi pada 2023 dan berlanjut sampai 2024, meski belum setinggi periode 2019-2021 seperti terlihat pada grafik.
Adapun Perpusnas menilai penggunaan ISBN ke depannya masih berpotensi meningkat.
"Perkembangan penggunaan ISBN di Indonesia diprediksi akan selalu mengalami peningkatan dikarenakan lahirnya beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh setiap kementerian/lembaga, juga institusi pendidikan tinggi yang mengharuskan adanya penciptaan karya tulis," kata Perpusnas di situs webnya.
"Begitu juga dengan adanya program peningkatan minat baca dan literasi nasional akan sangat berdampak pada tingkat kebutuhan ISBN," lanjutnya.
(Baca: Data Negara Terbanyak Menerbitkan Buku Registrasi ISBN di Dunia 2022)