Indonesia Paling Banyak Impor Buku Cetak dari Libanon pada 2023
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Libanon senilai US$ 1,15 juta data per Desember 2023. Nilai turun drastis 39,1% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 1,89 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Libanon, impor dalam 10 tahun terakhir menurun sangat tajam. Terendah impor Indonesia adalah US$ 1,15 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 6,37 juta.
(Baca: Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Haiti pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Libanon, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 13 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Libanon. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Buku cetak, surat kabar, gambar, dan produk lain dari industri percetakan
- Persiapan kakao dan kakao
- Pohon hidup dan tanaman lain
- Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi
- Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Buku cetak, surat kabar, gambar, dan produk lain dari industri percetakan. Dalam klasifikasi tradmap, Buku cetak, surat kabar, gambar, dan produk lain dari industri percetakan masuk kategori produk HS dengan kode 49. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan naskah ,
Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor US$ 0,94 juta. Nilai impor Buku cetak, surat kabar, gambar, dan produk lain dari industri percetakan; naskah, ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 1.629 ribu.
(Baca: Indonesia Impor Mesin Senilai US$ 7 Ribu dari Kepulauan Turks dan Caicos pada 2023)
Persiapan kakao dan kakao dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 18. Indonesia mengimpor US$ 71 ribu.
Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari satu negara. Impor Pohon hidup dan tanaman lain dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor sebanyak US$ 60 ribu. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Belanda, Kolumbia, Italia, Jerman dan Ekuador.
Indonesia juga banyak mengimpor Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi dari Libanon. Nilai impor produk ini senilai US$ 42 ribu. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 114 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi dari -4 negara. Impor Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi dari negara ini merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Uni Emirat Arab, Polandia, Jerman dan Brazil.
Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari satu negara. Impor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 14 ribu. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Jepang dan Italia.