Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), emisi gas rumah kaca industri Indonesia sekitar 10 kali lebih tinggi dari emisi rumah tangga.
Pertumbuhan emisi dari sektor industri juga lebih pesat dalam lima tahun terakhir.
BPS mencatat, selama periode 2018-2022 volume emisi industri nasional berkisar antara 747 juta sampai 887 juta ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e) per tahun.
Dalam periode tersebut tingkat pertumbuhan emisinya mencapai 17%.
Sementara pada 2018-2022 volume emisi rumah tangga nasional berkisar antara 75 juta sampai 83 juta ton CO2e per tahun.
Tingkat pertumbuhan emisinya dalam periode tersebut hanya 8%.
Emisi gas rumah kaca yang dicatat BPS ini mencakup karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O).