Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (18/2/2024) pukul 06.11 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 15 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 400 meter di atas puncak (4.076 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Erupsi Gunung Semeru masih berlangsung saat laporan ini dibuat.
(Baca: Amerika Serikat Punya Jumlah Gunung Berapi Terbanyak di Dunia, Bagaimana Indonesia?)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 18 Februari 2024 pukul 00.00-06.00 WIB menunjukkan terjadi 24 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-22 milimeter dan lama gempa 40-115 detik.
Kemudian, 1 kali gempa guguran dengan amplitudo 10 mm dan lama gempa 36 detik serta 5 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 28-51 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 215 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Marapi di Sumatera Barat paling banyak erupsi (57 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 51 kali.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)