Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia 2025-2029

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah Indonesia menargetkan penurunan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 45,17%.

Kebijakan Pembangunan Rendah Karbon (PRK) pada Program Nasional 2 (PN 2) RPJMN 2025-2029 merupakan salah satu upaya strategis pemerintah dalam menurunkan emisi GRK di berbagai sektor untuk mendukung target pembangunan berkelanjutan.

Ihwal penurunan emisi GRK, pemerintah menetapkan target kumulatif dan tahunan. Secara kumulatif, penurunan emisi GRK pada 2025 sebesar 26,67%, 2027 sebesar 28,18%, dan 2029 sebesar 30,11%.

Adapun target penurunan emisi GRK secara tahunan sebesar 18,37% pada 2025, 2027 sebesar 19,76%, dan 2029 sebesar 21,12%.

“Target tersebut dapat dicapai melalui pendekatan multi-sektor yang mencakup sektor energi, hutan dan lahan, pertanian, ekosistem karbon biru seperti mangrove dan lamun, industri, serta pengelolaan limbah,” demikian tertuang di laporan Strategi dan Penahapan Pembangunan Rendah Karbon dalam RPJMN 2025-2045 Upaya Mencapai Net Zero Emissions.

Demi mencapai target tersebut, pemerintah akan melaksanakan 6 kegiatan prioritas yang tertuang dalam Program Prioritas PRK, yaitu:

1. Penurunan emisi GRK sektor energi;
2. Penurunan emisi GRK sektor berbasis lahan;
3. Peningkatan cadangan karbon di ekosistem karbon biru;
4. Peningkatan upaya dekarbonisasi industri;
5. Penguatan aksi penurunan emisi GRK di sektor pengelolaan limbah; dan
6. Penguatan tata kelola dan faktor pendukung pencapaian target penurunan emisi GRK serta nilai ekonomi karbon.

(Baca: Emisi Gas Rumah Kaca dari Sampah Indonesia Terus Meningkat)