Menurut data European Commission, rata-rata emisi gas rumah kaca yang dihasilkan masyarakat global pada 2023 mencapai 6,59 ton karbon dioksida ekuivalen (CO2eq) per kapita per tahun.
Volumenya meningkat 0,9% dibanding 2022 (year-on-year/yoy), serta mencapai level tertinggi sejak pandemi Covid-19 tahun 2020.
Kendati emisi per kapita pada 2023 sedikit lebih rendah dibanding 2017-2019 sebelum pandemi melanda, emisi global secara kumulatif naik signifikan karena jumlah penduduk dunia yang semakin banyak.
Total volume emisi gas rumah kaca global pada 2023 mencapai 52.962 juta ton karbon dioksida ekuivalen (Mt CO2eq), naik 1,9% (yoy) dan menjadi rekor tertinggi baru sepanjang sejarah.
"Pada tahun 2023 emisi meningkat di semua sektor, dengan sektor transportasi menunjukkan peningkatan terbesar," kata European Commission dalam laporan GHG Emissions of All World Countries 2024.
Emisi gas rumah kaca yang dicatat European Commission adalah gabungan dari emisi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrous oksida (N2O), dan gas terfluorinasi (F gases).
Adapun datanya hanya mencakup emisi dari sektor pembangkit listrik, transportasi, pembakaran energi untuk industri, pertanian, eksploitasi bahan bakar fosil (pertambangan, produksi, dan pengolahan), proses industri (seperti proses produksi semen, pengolahan logam, produk kimia, dll), pembakaran energi untuk bangunan non-industri, dan sektor limbah.
Sedangkan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan atau land use, land-use change, and forestry (LULUCF) belum termasuk.
(Baca: Perkembangan Emisi Gas Rumah Kaca Global 1970-2023)