Menurut laporan riset terbaru Mandiri Institute, tren investasi di perusahaan yang menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) terus menguat di skala global.
"Penerbitan obligasi ESG global mencapai US$930 miliar pada tahun 2021, naik hampir 14 kali lipat dibanding tahun 2014," kata tim Mandiri Institute dalam laporannya.
ESG adalah standar praktik bisnis yang memerhatikan keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan sosial, dan tata kelola usaha yang baik. Standar ini diukur melalui berbagai indeks seperti S&P Dow Jones Sustainability World Index, SGX ESG Transparency Index, dan IDX ESG Leaders.
Berdasarkan survei Mandiri Institute, tren investasi di instrumen ESG dipengaruhi oleh minat investor terhadap isu tertentu.
Isu ESG yang paling banyak menarik minat investor di Indonesia adalah isu lingkungan, sedangkan isu sosial seperti kemiskinan dan kesetaraan gender lebih sedikit disukai seperti terlihat pada grafik.
"Term lingkungan (environmental) menjadi faktor terpenting dalam investasi ESG, karena investor individual umumnya familiar dengan isu perubahan iklim dan polusi udara," kata tim Mandiri Institute.
"Sebanyak 89% investor akan berinvestasi di ESG jika risikonya rendah. Sebanyak 57% juga mau menerima imbal hasil investasi yang lebih rendah dari instrumen ESG," lanjutnya.
Survei ini dilakukan Mandiri Institute terhadap 309 responden dari kalangan investor individual di Indonesia. Namun, hanya ada 1 dari 4 responden yang sudah berinvestasi di instrumen ESG.
(Baca: Ini Tren Investasi ESG di Indonesia sampai 2021)