Tren investasi berbasis prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) di Indonesia terus mengalami pertumbuhan.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saat pertama kali diluncurkan pada 2014 baru ada satu produk reksa dana ESG dengan nilai dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp38 miliar.
Kemudian di tahun-tahun berikutnya jumlah produk dan nilai dana kelolaan mengalami peningkatan tren seperti terlihat pada grafik.
Pada Maret 2022, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi sempat mengumumkan bahwa nilai AUM reksa dana ESG per tahun 2021 mencapai Rp3,5 triliun. Namun, belakangan angka AUM ini direvisi menjadi Rp2,3 triliun.
Revisi disampaikan Saptono Adi Junarso, Kepala Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat BEI, dalam presentasinya di acara The 13th Indonesian Institute for Corporate Directorship-Corporate Governance Virtual Conference (IICD-CG) tanggal 20 Mei 2022.
"Kenapa AUM-nya turun? Karena salah satu reksa dana yang cukup besar, karena ada benturan aturan, untuk sementara (reksa dana tersebut) dibubarkan dulu sehingga ada penurunan," jelas Saptono dalam acara tersebut.
"Tapi kalau semuanya dijumlahkan, itu (nilai AUM reksa dana ESG) tetap tumbuh," lanjutnya.
Saptono mencatat, dari 15 produk reksa dana berbasis ESG yang ada di Indonesia tahun 2021, nilai AUM terbesar dimiliki Reksa Dana Indeks BNI AM ETF MSCI ESG Leaders Indonesia yaitu Rp626,2 miliar.
(Baca Juga: Banyak Warga Berinvestasi di Perusahaan yang Terapkan ESG)