Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), luas tutupan hutan Indonesia sudah berkurang 956.258 hektare (ha) selama periode 2017-2021. Angka tersebut setara dengan 0,5% dari total luas daratan Indonesia.
Penurunan luas hutan terjadi di Kalimantan, Papua, dan Sumatra. Sementara itu luas hutan di Bali-Nusa Tenggara, Sulawesi, Jawa, dan Maluku bertambah, namun penambahannya jauh lebih rendah dibanding luas hutan yang hilang.
Secara kumulatif selama periode 2017-2021 luas hutan di Kalimantan, Papua, dan Sumatra berkurang 1.575.442 ha, sedangkan penambahan luas hutan di Bali-Nusa Tenggara, Sulawesi, Jawa, dan Maluku hanya 619.185 ha.
(Baca: Pemerintah Indonesia Janji Kurangi Deforestasi 56% sampai 2030)
Jika dirinci lagi, penurunan luas tutupan hutan paling banyak terjadi di Kalimantan, yakni berkurang 654.663 ha atau 1,2% dari luas daratan pulaunya. Diikuti hutan di Papua yang berkurang 610.405 ha (1,45%), dan di Sumatra berkurang 310.374 ha (0,65%).
Kemudian luas tutupan hutan di Bali-Nusa Tenggara bertambah 225.156 ribu ha (3,08%), di Sulawesi bertambah 202.057 ha (1,07%), di Jawa bertambah 113.884 ha (0,88%), dan di Maluku bertambah 78.088 ha (0,99%).
"Meskipun hutan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi dalam pemanfaatan dan pengelolaannya harus tetap memperhatikan keseimbangan dan kelestarian ekosistem. Pengelolaan yang berwawasan lingkungan akan menjamin keberlangsungan fungsi dan peran sumber daya hutan dalam jangka panjang," kata BPS dalam laporannya.
Berikut rincian luas tutupan hutan yang tersisa di Indonesia pada 2021:
- Papua: 32.875.634 ha
- Kalimantan: 28.526.033 ha
- Sumatra: 16.047.144 ha
- Sulawesi: 11.603.412 ha
- Maluku: 6.783.991 ha
- Bali-Nusa Tenggara: 2.739.517 ha
- Jawa: 2.640.083 ha
- Total luas tutupan hutan Indonesia: 101.215.183 ha
(Baca: Ini Luas Tutupan Hutan Indonesia, dari Sumatra sampai Papua)